Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swasta Malas Salurkan Kredit, BI Turunkan Target

Kompas.com - 07/08/2009, 15:51 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com  - Bank Indonesia (BI) menurunkan target pertumbuhan kredit 2009 dari rencana bisnis perbankan 15,4 persen ke kisaran 11-12 persen. Bank milik Pemerintah dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) lebih agresif menyalurkan kredit ketimbang bank swasta (bank asing dan campuran).

Deputi Gubernur BI Budi Mulya mengatakan merosotnya target pertumbuhan kredit
disebabkan pertumbuhan kredit semester I-2009 yang melambat hanya sekitar 2,1
persen. "Terjadi perlambatan pertumbuhan perekonomian sehingga permintaan kredit juga menurun. Perbankan juga terlihat berhati-hati dalam menyalurkan
kredit," papar Budi pada pelatihan Wartawan Ekonomi di Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/8).

Menurut dia sikap perbankan yang cenderung masih hati-hati menyalurkan kredit
bisa dimaklumi sebab risiko usaha yang masih dianggap besar. "Beberapa bank juga merubah target kredit ke bawah. Tapi keseluruhan ini tetap menopang target pertumbuhan ekonomi," paparnya.

Dia mengatakan penyaluran kredit perbankan yang cenderung hati-hati karena mempertimbangkan faktor risiko. " Sebagai otoritas, kita juga harus memahami
hal yang seperti ini," paparnya.

Kepala Bidang Kebijakan Moneter BI Sudarsono mengatakan meski target pertumbuhan ekonomi turun namun masih lebih baik bila dibandingkan pertumbuhan kredit beberapa negara lain yang malah negatif. "Penyaluran kredit rendah juga disebabkan karena permintaan kredit yang rendah, bisa dilihat dari kegiatan bisnis yang masih turun serta meningkatnya undisbursed loan (kredit yang tidak ditarik," katanya.

Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan Bank Indonesia Wimboh Santoso berpendapat serupa. Meski diperkirakan hanya tumbuh 11-12 persen, Wimboh menilai itu sudah cukup bagus.

Data BI, hingga Juli (year to date/ytd) kredit bisa tumbuh 2 persen atau sekitar
Rp 27,7 triliun. Bank BUMN (Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, dan Bank BRI) serta Bank Pembangunan Daerah (BPD) dinilai lebih agresif menyalurkan kredit dibandingkan bank swasta baik bank asing maupun campuran. "Penyaluran kreditnya turun karena lebih banyak memberikan kredit ke korporasi," papar Wimboh.

Bank BUMN (pemerintah) per Juni 2009 telah menyalurkan kredit Rp 41,2 triliun
dan Bank BPD sebesar Rp 14,7 triliun. "Untuk Juli ini penyaluran kredit cenderung turun dibandingkan Juni. Pada Juni kredit sebesar Rp 30 triliun, sedangkan perkiraan Juli sebesar Rp 12 triliun," paparnya.

"Belum pulihnya krisis global berpotensi mendorong berlanjutnya penurunan
kualitas kredit bank," tambah Wimboh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com