Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BLT Dihentikan, Penurunan Kemiskinan Melambat

Kompas.com - 14/09/2009, 20:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penghentian program Bantuan Langsung Tunai (BLT) mulai Februari 2009 diperkirakan akan mengakibatkan melambatnya penurunan tingkat kemiskinan pada tahun 2010 mendatang dibandingkan tahun 2008 ataupun tahun ini.

Hal tersebut diungkapkan Senior Economist World Bank Shubam Chaudhuri, di sela-sela diskusi Perkembangan Ekonomi Terkini, Senin (14/9). "Survei yang dilakukan di kuartal kedua 2009 dan tahun 2010 mendatang kemungkinan akan melaporkan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi karena penghentian BLT," ujar Subham.

Subham memperkirakan tingkat kemiskinan memang akan terus turun meskipun dengan kecepatan yang lebih lambat dibandingkan tahun lalu. Tahun 2009 ini, proporsi penduduk Indonesia yang tinggal dalam kemiskinan diperkirakan turun menjadi 14,2 persen dibanding tahun 2008 yang mencapai 15,4 persen. Adapun tahun 2010 menjadi 13,6 persen dan pada tahun 2011 menjadi 11,5 persen.

Kendati penurunan kemiskinan mengalami perlambatan, pendapatan riil dan pertumbuhan lapangan kerja diproyeksikan terus berlanjut. "Lapangan pekerjaan tampaknya tidak terlalu terpengaruh oleh perlambatan ekonomi pada saat pergantian tahun," ujarnya.
Berdasarkan laporan World Bank, pemutusan hubungan kerja tidak pernah mencapai skala besar. Lapangan kerja naik 2,4 persen atau 2,44 juta pekerja sampai Februari 2009 menjadi 104,5 juta atau lebih cepat 1,6 persen dibandingkan pertumbuhan dalam populasi berusia 15 tahun keatas.

Jumlah pekerja perempuan meningkat 3,3 persen, hampir dua kali lebih cepat dibandingkan pekerja laki-laki. Peningkatan lapangan kerja ini, ditopang oleh sektor perdagangan dengan 21,8 juta orang Indonesia bekerja di sektor ini di bulan Februari 2009.

Sementara sekitar 43 juta bekerja di sektor pertanian, naik 0,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. "Semua peningkatan ini menyebabkan tingkat pengangguran turun 0,3 poin persentase menjadi 8,14 persen. Dan ini akan berlangsung pada tahun mendatang," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com