Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Padam, Kerugian Setiap Hari Capai Rp 100 Miliar

Kompas.com - 01/10/2009, 08:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Akibat pemadaman listrik bergilir, dunia usaha di Jakarta rugi Rp 100 miliar setiap harinya. Hingga kemarin, PLN belum berani memastikan kapan distribusi listrik kembali normal setelah rusaknya trafo tegangan tinggi di Cililitan, Jakarta Timur, Selasa. Masyarakat yang ingin mengetahui jadwal pemadaman listrik bisa melihatnya di situs www.plnjaya.co.id.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi, seusai berjumpa dengan sejumlah pengusaha di Jakarta, mengatakan, kerugian dihitung bukan hanya dari terhentinya kegiatan usaha yang dirasakan oleh usaha kecil dan menengah, tetapi juga mempertimbangkan aspek lain.

Pengusaha yang mengandalkan permodalan dari pinjaman perbankan tentu harus menanggung biaya pengeluaran yang sulit dibendung dengan terhentinya produksi. ”Sudah tidak bisa berproduksi, bunga kredit tetap harus ditanggung pengusaha. Upah buruh per hari pun tetap harus berjalan,” tutur Sofjan.

Pengusaha tekstil Mintardjo Halim mengakui, pemadaman listrik memaksa usahanya mengonsumsi solar untuk genset setiap hari 1.000 liter. Selain itu, pemadaman membuat perangkat komputer di kantornya rusak.

Ketua Gabungan Perusahaan Perunggasan Indonesia (Gappi) Anton Supit mengatakan, suku cadang genset pembangkit listrik semestinya disediakan PLN. Tidak mungkin seluruh pengusaha menyediakan genset sendiri-sendiri untuk kegiatan usahanya.

”Di sinilah kebijakan energi dibutuhkan. Selama ini pemerintah sudah menerima triliunan rupiah sebagai royalti di sektor pertambangan. Kalau memang diperlukan, mengapa hasil royalti tidak dimanfaatkan untuk berinvestasi pembangkit listrik cadangan?” ujar Anton.

Belum pasti

General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Purnomo Willy kemarin mengakui, meski sudah ada tambahan pasokan listrik, pemadaman bergilir masih akan dilakukan sampai perbaikan Gardu Listrik Tegangan Tinggi Cawang, Jakarta Timur, selesai dan bisa kembali bekerja normal. Tentang kapan waktunya, Purnomo belum berani memastikan.

Ia menjelaskan, untuk pelanggan industri, akan dilakukan pemadaman sebanyak dua atau tiga kali sepekan, masing-masing selama empat jam. Menurut dia, ada 500 pelanggan besar di area Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang yang konsumsi listriknya masing-masing mencapai 200 kilovolt. Lokasi industri sebagian besar berada di Cakung, Pulogadung, dan Marunda.

Sudah siap

Pengelola rumah sakit di Jakarta Timur yang ditemui kemarin mengatakan, pengelola sudah siap menghadapi pemadaman listrik. Rumah sakit umumnya memiliki 1-3 genset. ”Sampai hari Rabu ini belum terjadi pemadaman listrik di sini. Biasanya PLN memberi tahu kami sebelum pemadaman listrik dilakukan. Sampai sekarang kami belum menerima pemberitahuan dari PLN,” tutur Komisaris Bambang, Juru Bicara Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramatjati.

Kepala Subseksi Pelayanan Medis RS Budi Asih Dokter Hamonangan mengatakan, rumah sakitnya memiliki dua genset. Humas RS Umum Pasar Rebo, Dedy Suryadi, juga mengatakan bahwa rumah sakitnya memiliki dua genset.

Camat Kramatjati Ucok Bangsawan Harahap mengatakan, sampai kemarin, belum ada keluhan mengenai fasilitas umum di lingkungannya yang terganggu karena adanya pemadaman listrik. ”Puskesmas dan kantor-kantor kelurahan tetap buka seperti biasa,” ucap Ucok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com