Simpanan Masyarakat Akan Digunakan untuk Investasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan investasi sebesar Rp 2.100 triliun akan dipenuhi dari dana simpanan masyarakat, baik yang disimpan di perbankan maupun pasar modal. Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di sela-sela National Summit, Jakarta.

"Investasi dimobilisasi dan diorganize oleh masyarakat yang menyimpan atau memasukkan uang di perbankan atau menempatkan dananya di instrumen-instrumen yang ada di pasar modal," kata Menkeu, Kamis (29/10).

Menurut Menkeu, dana simpanan masyarakat ini nantinya dapat disalurkan ke sektor riil sehingga dapat digunakan untuk investasi. Karena itu, pemerintah akan mendorong perbankan dan pasar modal untuk menyalurkan menyalurkan dananya kepada sektor riil. "Itu akan bisa cukup banyak memberikan sumber dana utk investasi," ucapnya.

Di samping itu, investasi juga akan dibiayai dari dana masyarakat yang bersifat langsung. Contohnya, tutur Menkeu, pelaku usaha yang melakukan investasi, atau melakukan banyak sekali kegiatan usaha. Kemudian pemerintah juga akan mendorong investasi langsung asing (Foreign direct investment/FDI).

Ini, dilakukan dengan berbagai upaya kebijakan untuk perbaikan iklim investasi di Indonesia. " Saya rasa kalau ekonomi bagus kita bisa attract seperti yang terjadi beberapa hari ini. Optimisme terjaga, stabilitas bisa di-maintain, masuknya modal yang bertujuan menambah investment itu akan bisa terpenuhi," terangnya.

Pemerintah juga akan mengupayakan kenaikan konsumsi pemerintah. Namun, menurutnya, ini perlu dikaji lebih jauh karena akan mempengaruhi porsi pengeluaran dalam APBN.