Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peminat Terbatas , Pertamax Hanya Pelengkap SPBU

Kompas.com - 01/11/2009, 19:57 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pertamax hanya sebatas pelengkap bagi stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU. Harga yang berubah tiap dua pekan, harga yang lebih mahal ketimbang premium, serta peminat yang terbatas, membuat hanya sebagian SPBU berani kulakan pertamax.

Supri dan Sulur, keduanya Pengawas SPBU Mlati Sleman, Jalan Magelang Km 8, menuturkan, pihaknya hanya bisa menjual sekitar 800 liter pertamax per hari. Jumlah ini amat sedikit jika dibandingkan premium yang bisa mencapai 8.000 liter atau solar yang 4.800 liter per hari.

"Pembeli pertamax adalah pengendara motor dan mobil mewah. Menurut mereka, dengan oktan yang lebih tinggi, Pertamax lebih bagus ketimbang premium sebagai bahan bakar kendaraan mewah. Namun itu terkait juga dengan selera," kata Supri, Minggu (1/11).

Harga pertamax jauh lebih mahal ketimbang premium yang Rp 4.500 per liter. Terhitung 1 November, harga Pertamax menjadi Rp 6.600 per liter atau naik Rp 100 dari harga sebelumnya (Rp 6.500). Awal Oktober lalu, harga pertamax Rp 6.800 per liter.

Harga pertamax berubah sebulan dua kali, yakni setiap tanggal 1 dan 15, karena menyesuaiakan dengan harga minyak dunia. Bagi SPBU, berjualan pertamax hanya mendatangkan keuntungan sedikit. "Bisa dibilang, pertamax adalah pelengkap," ujar Supri.

Kenaikan harga pertamax awal November ini, menurut Sulur, tidak akan membuat permintaan pertamax berkurang. Segmen peminat pertamax adalah kalangan atas. "Mereka tidak terganggu dengan kenaikan harga pertamax yang hanya ratusan rupiah," ujar Sulur.

Heppy Wulansari, Assistant Manager External Relations PT Pertamina Pemasaran BBM Ritel Wilayah Jawa Tengah-DIY mengatakan, kenaikan harga dan tingginya harga pertamax karena pertamax bukan BBM bersubsidi. Pertamax murni produk bisnis Pertamina.

Peminat yang terbatas menjadikan pertamax tidak dilirik banyak SPBU. Secara terpisah, Nugroho pengawas SPBU Munggur, Kota Yogyakarta mengatakan, pihaknya pernah menjual pertamax tahun lalu, namun hanya dua bulan. "Saat itu pertamax hanya terjual tak lebih 100 liter per hari, jelas tak menguntungkan," kata Nugroho.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com