Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RW 12 Kebayoran Lama Selatan yang "Green and Clean"

Kompas.com - 10/11/2009, 15:29 WIB

KOMPAS.com — Warga RW 12 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan boleh tersenyum bangga. Hari Selasa (10/11) ini, wilayah mereka menerima penghargaan sebagai juara umum "Jakarta Green and Clean 2009" untuk kategori RW berkembang atas prestasi mereka dalam mengelola lingkungan tempat tinggalnya.

Lingkungan RW 12 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan ini memang tampak hijau. Setiap rumah memiliki tanaman pot, baik yang diletakkan di dalam pagar, di depan pagar, maupun yang tergantung di dinding rumah. Tanaman gantung sederhana terlihat di setiap tembok, tiang, dan pagar.

Selain tanaman pot, di setiap rumah juga terlihat karung plastik sebagai tempat sampah kering dan ember plastik bertutup untuk menampung sampah basah, sekaligus sebagai wadah mengolah kompos sederhana. Juga ada padasan yang berisi air untuk mencuci tangan.

Selain itu, hampir 99 persen jalan di RW 12 tidak dicor dengan semen, tetapi ditutup konblok. "Tadinya kan jalan-jalan dicor, sekarang kita ubah jadi konblok. Ini inisiatif warga. Sekarang luas yang dikonblok sudah hampir 99 persen, " ujar Ketua RW 12 Legiyo.

Keunikan yang lain, RW 12 yang luasnya sekitar 20,5 hektar itu memiliki 1.131 lubang biopori, baik biopori aktif yang juga berguna sebagai wadah pembuatan kompos maupun biopori nonaktif yang hanya berguna sebagai resapan air.

"Ada 1.131 lubang biopori yang aktif dan nonaktif. Yang berguna untuk membuat kompos dan resapan air," ujar Legiyo.

Bank sampah

RW 12 juga memiliki bank sampah meskipun itu hanya berupa bangunan kecil yang tampak seperti kandang ayam. Keberadaan bank sampah sederhana itu sangat berguna untuk penampungan sampah non-organik yang memiliki nilai jual atau dapat didaur ulang.

"Bank sampah menampung sampah non-organik yang ada nilai jual. Jadi dari karung plastik sampah dipilah, yang bisa dijual atau didaur ulang disimpan di bank sampah. Nanti hasil penjualannya masuk kas PKK," ujar Legiyo.

Sampah-sampah non-organik yang disimpan di bank sampah kemudian didaur ulang oleh ibu-ibu RW 12 menjadi barang berguna dan bernilai jual lebih tinggi, seperti tas dari bungkus sabun cuci bekas, atau tali plastik dan suvenir lainnya. Sedangkan sampah organik seperti sayuran bekas atau daun-daunan dimasukkan ke dalam ember tertutup untuk diolah sebagai kompos yang pada akhirnya berguna untuk menyuburkan tanaman pot di tiap rumah warga.

RW 12 Kelurahan Kebayoran Baru Selatan baru pertama kali mengikuti lomba "Jakarta Green and Clean" tahun ini dan langsung menjadi juara umum. "Ikut 'Green and Clean' dari Juni-Oktober, baru pertama kali, langsung juara umum. Tahun depan mau ikut lagi, untuk kategori RW maju," ujar Legiyo.

Menurut Legiyo, untuk persiapan lomba, warga didorong lebih giat menjaga kebersihan. Membuat inovasi seperti penambahan pot, menambah lubang biopori, memilah sampah, membuat kompos, dan membuat bank sampah.

Legiyo juga menambahkan, tantangan utama dalam menghijaukan RW ini adalah mengubah kebiasan warga untuk peduli sampah dan memelihara tanaman. "Yang paling utama mengubah kebiasaan warga. Masalah sampah tadinya sulit sekali peduli, apalagi memisahkan sampah. Makanya kita menyediakan karung-karung plastik dan ember plastik. Lalu dipilih-pilih ke bank sampah. Lalu memelihara tanaman, siram tanaman. Pot-pot kan sudah banyak kalau enggak dicontohin susah," ujarnya.

"Jakarta Green and Clean" merupakan salah satu ajang perlombaan warga yang digelar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka menghijaukan Jakarta. Dengan slogan "Gema Lingkar Mas" yang artinya Gerakan Mandiri Peduli Lingkungan Karya Masyarakat, RW 12 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan berhasil menjadi juara umum untuk kategori RW berkembang dan memperoleh hadiah uang tunai Rp 15 juta, serta mendapat bantuan dari Gubernur DKI Jakarta senilai Rp 25 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com