Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Dana "Family Office" Global Berpotensi Tingkatkan PDB dan Investasi Indonesia

Kompas.com - 01/07/2024, 20:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan mengatakan, Indonesia memiliki kesempatan untuk menarik dana-dana dari family office global. Dari perhitungan terkini, ada sekitar 11,7 triliun dollar Amerika Serikat (AS) dana kelolaan family office di dunia.

Family Office merupakan salah satu upaya untuk menarik kekayaan dari negara lain untuk pertumbuhan ekonomi nasional.

Luhut mengatakan, menurut data dari The Wealth Report, populasi individu super kaya raya di Asia diperkirakan akan tumbuh sebesar 38,34 selama periode 2023-2028. Selain itu, peningkatan jumlah aset finansial dunia yang diinvestasikan di luar negara asal juga diproyeksikan akan terus meningkat.

"Dengan memiliki family office, bukan hanya meningkatkan peredaran modal di dalam negeri nantinya, tetapi juga menghadirkan potensi peningkatan PDB dan lapangan kerja dari investasi dan konsumsi lokal," tulis Luhut melalui akun resmi Instagramnya @luhut.pandjaitan, Senin (1/7/2024).

Baca juga: Luhut Bantah Negara Tak Mampu Biayai Program Makan Siang Gratis

Luhut mengatakan, saat ini ada beberapa negara yang menjadi tuan rumah dari aset tersebut, dua di antaranya dari Asia yakni Singapura dengan 1.500 family office, dan Hong Kong yang memiliki 1.400 family office.

Namun, kata dia, akhir-akhir ini peningkatan kondisi geopolitik di Hong Kong, serta perubahan regulasi investasi di Singapura meningkatkan risiko dan ketidakpastian investor.

Hal ini, kata Luhut, dapat membuat Indonesia bisa mengambil kesempatan untuk menjadi alternatif dengan membentuk Wealth Management Centre (WMC).

"Karena kondisi pertumbuhan ekonomi kita cukup kuat, kondisi politik pun juga stabil, serta orientasi geopolitik kita yang netral," ujarnya.

Baca juga: Luhut Janji Bakal Tutup Tambang yang Langgar Aturan Lingkungan

 


Luhut mengatakan, sudah menyampaikam kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas (ratas) bahwa meski Indonesia berpotensi membentuk WMC, ada beberapa hal uang harus dipersiapkan untuk memaksimalkan peluang.

Ia mengatakan, lintas Kementerian/Lembaga perlu merumuskan beberapa hal untuk pengembangan ekosistem WMC di Tanah a

Air, seperti perancangan sistem perpajakan dan regulasi yang mendukung untuk aset asing, stabilitas dan kondusifitas politik dan pemerintahan, penyedia jasa manajemen aset, serta lingkungan bisnis yang mendukung.

"Sebagai tindak lanjut dalam mewujudkan potensi family office di Tanah Air, kami sepakat membentuk satuan tugas untuk merancang dan menyiapkan implementasi program," ucap dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dua Perusahaan Besar Bakal IPO Tahun Ini

Dua Perusahaan Besar Bakal IPO Tahun Ini

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan D3-S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan D3-S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Targetkan Produksi Kendaraan Listrik 600.000 Unit Per Tahun, Luhut: Hemat Subsidi BBM Rp 131 Miliar

Targetkan Produksi Kendaraan Listrik 600.000 Unit Per Tahun, Luhut: Hemat Subsidi BBM Rp 131 Miliar

Whats New
Sudah 5 Dekade Kerja Sama dengan Peternak Sapi Perah, Nestlé: Upaya Tingkatkan Ekonomi Jawa Timur

Sudah 5 Dekade Kerja Sama dengan Peternak Sapi Perah, Nestlé: Upaya Tingkatkan Ekonomi Jawa Timur

Whats New
Sempat Mangkrak, Bahlil Pastikan Pabrik Lotte Chemical Mulai Produksi Maret 2025

Sempat Mangkrak, Bahlil Pastikan Pabrik Lotte Chemical Mulai Produksi Maret 2025

Whats New
Pendapatan Emiten Properti KOTA Ditopang Bisnis Hotel, Okupansi Naik

Pendapatan Emiten Properti KOTA Ditopang Bisnis Hotel, Okupansi Naik

Whats New
Mirae Asset Turunkan Proyeksi IHSG dari 8.100 Jadi 7.585

Mirae Asset Turunkan Proyeksi IHSG dari 8.100 Jadi 7.585

Whats New
Aksi Boikot Global Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel

Aksi Boikot Global Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel

Whats New
Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Mahal, Ini Kata Dirut Garuda

Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Mahal, Ini Kata Dirut Garuda

Whats New
OJK Lantik Dua Pejabat Setingkat Deputi Komisioner

OJK Lantik Dua Pejabat Setingkat Deputi Komisioner

Whats New
BNI Buka Lowongan Kerja ODP 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

BNI Buka Lowongan Kerja ODP 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Dana Kelolaan Reksa Dana BRI Manajemen Investasi Rp 32 Triliun per Mei 2024

Dana Kelolaan Reksa Dana BRI Manajemen Investasi Rp 32 Triliun per Mei 2024

Whats New
Geser Indonesia, Filipina Jadi Negara Paling Ketergantungan Listrik dari Batu Bara di Asia Tenggara

Geser Indonesia, Filipina Jadi Negara Paling Ketergantungan Listrik dari Batu Bara di Asia Tenggara

Whats New
Unggul dan Inovatif, Kopra by Mandiri Raih Sejumlah Penghargaan Internasional

Unggul dan Inovatif, Kopra by Mandiri Raih Sejumlah Penghargaan Internasional

Whats New
Investasi Korsel di Indonesia Capai Rp 228,2 Triliun, Bahlil: Banyak Mengarah ke Hilirisasi

Investasi Korsel di Indonesia Capai Rp 228,2 Triliun, Bahlil: Banyak Mengarah ke Hilirisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com