JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan pabrik petrokimia di Cilegon, Banten yang sempat mangkrak pada 2016 akan selesai dibangun dalam waktu dekat.
Pabrik milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) ini ditargetkan mulai memproduksi berbagai produk petrokimia pada Maret 2025.
"Tahun 2016 sempat mangkrak, sekarang sudah hampir selesai. Jadi bulan Maret 2025 itu sudah melakukan produksi," ujarnya saat peresmian pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).
Baca juga: Butuh Fasilitas Produksi untuk Pabrik Kereta Api, INKA Ajukan PMN Rp 965 Miliar,
Bahlil mengungkapkan, perusahaan asal Korea Selatan, Lotte Chemical, menggelontorkan investasi hampir 4 miliar dollar AS atau setara Rp 65,2 triliun untuk membangun pabrik tersebut.
Proyek ini menjadi salah satu dari sejumlah proyek yang dibiayai oleh investor asal Korsel. Bahlil menyebut, total nilai investasi investor Korsel sepanjang 2019-2023 mencapai sekitar 14 miliar dollar AS.
"Jadi kalau kita hitung kurang lebih sekitar Rp 200 triliun lebih. Dan investasi ini lebih banyak mengarah kepada sektor hilirisasi, sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi kepada kami," ucap Bahlil.
Sebagai informasi, pabrik petrokimia milik PT LCI telah dimulai pembangunan konstruksinya sejak awal 2022 dan dijadwalkan rampung pada 2025.
Baca juga: Bahlil Minta Satgas Percepatan Investasi Kawal Proyek Lotte Chemical di Cilegon
Adapun hasil produksi PT Lotte Chemical akan menjadi substitusi atau pengganti dari sejumlah bahan kimia yang selama ini diimpor oleh Indonesia. Nantinya substitusi produk kimia impor bisa mencapai 70 persen dan 30 persen sisanya akan diekspor ke luar negeri.
Produk yang akan dihasilkan proyek ini antara lain polyethylene (bahan baku plastik), polypropylene (bahan baku karet sintetis), butadiene (campuran karet sintesis), dan benzene toluene xylene (campuran bensin dan bahan baku plastik).