Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

PGN Suplai 10,5 BBTUD Gas ke PT Lotte Chemical Indonesia

Kompas.com - 15/06/2023, 16:23 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina memenuhi kebutuhan gas bumi PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) yang digadang sebagai salah satu investasi industri petrokimia terbesar di Asia Tenggara dan beroperasi di Cilegon, Banten.

PGN dengan LCI telah melaksanakan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) untuk penyerapan gas bumi sebesar 2,62-10,5 billion british thermal unit per day (BBTUD).

General Manager PGN Sales Operation Region II (SOR II) Sonny Rahmawan Abdi menjelaskan, gas bumi dari PGN akan digunakan untuk bahan bakar boiler dengan produk utama ethylene. Rencananya, gas in akan dilakukan pada Juni 2024.

“PGN akan membangun infrastruktur distribusi gas Metering and Regulating Station (MRS) dan pipa gas menuju boiler milik LCI untuk gas in pada Juni 2024,” ujarnya, Rabu (14/6/2023).

Sonny mengatakan, pembangunan itu merupakan wujud komitmen PGN dalam memperluas penyaluran gas bumi kepada industri.

Baca juga: Dukung Pembangunan Infrastruktur IKN, PGN Terapkan 3 Pilar Energi dalam Utilisasi Gas Bumi

“LCI tersebut merupakan new plant. Kami harapkan dengan volume kebutuhan yang cukup besar dapat diserap secara optimal dan bermanfaat untuk produksi,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (15/6/2023).

Sonny juga berharap, industri lainnya dapat mengikuti untuk menggunakan gas bumi untuk menopang produksi dan meningkatkan daya saing.

Sebab, gas bumi relatif lebih ramah lingkungan dan memberi peluang bagi LCI menjadi green industry.

Penyaluran gas bumi ke LCI menjadi suatu kebanggaan bagi PGN, karena dapat memberi andil terhadap investasi industri strategis pemerintah dalam rangka mengurangi impor.

Adapun LCI merupakan bagian dari grup perusahaan petrokimia Lotte Chemical Corporation yang berbasis di Korea Selatan.

Baca juga: Target Kawasan Industri, PGN Bangun Pipa Distribusi Penghubung Proyek Cisem-KIT Batang

Pabrik petrokimia milik LCI akan dapat memenuhi permintaan petrokimia domestik maupun global.

Hasil produksi dari LCI dapat menjadi substitusi dari produk kimia impor yang cukup besar, sehingga dapat membantu menjaga neraca perdagangan Indonesia.

Selain itu, dampak yang besar juga akan bermanfaat dalam memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.

Untuk diketahui, penyaluran gas bumi ke LCI menambah portofolio PGN di wilayah Jawa Bagian Barat yang dikelola SOR II, khususnya area Cilegon.

PGN area Cilegon mengelola jaringan pipa gas sepanjang 319,3 kilometer (km). Jumlah pelanggan gas di Cilegon mencapai 10.341 pelanggan mulai dari rumah tangga, pelanggan kecil/usaha kecil, dan komersial industri.

Sepanjang 2023, PGN area Cilegon mampu menyalurkan gas bumi sebesar 88-106 BBTD.

Baca juga: Permintaan Gas Besar, PGN Prediksi Volume dan Omzet Penjualan di KIT Batang Meningkat

“Kami mengucapkan terima kasih kepada PT LCI yang telah memberikan kepercayaan kepada PGN untuk menyuplai gas bumi untuk operasional,” ungkap Sonny.

Dia mengatakan, kerja sama tersebut menjadi booster bagi PGN untuk meningkatkan performa dalam menjalankan bisnis utilisasi gas bumi untuk industri.

PGN SOR II melayani pelanggan rumah tangga hingga industri di Jawa Barat, Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Banten, dengan area terdiri dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Cilegon, Bekasi, Karawang, Cirebon, dan sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Whats New
Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com