Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Fasilitas Produksi untuk Pabrik Kereta Api, INKA Ajukan PMN Rp 965 Miliar,

Kompas.com - 02/07/2024, 09:08 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA mengajukan penyertaan modal negara (PMN) periode 2024 sebesar Rp 965 miliar.

Direktur Utama INKA Eko Purwanto mengatakan, dana PMN tersebut utamanya akan digunakan untuk pengadaan fasilitas produksi pada pabrik kereta api INKA di Banyuwangi, Jawa Timur.

Pasalnya, pengadaan tanah dan bangunan pabrik ini telah dibangun menggunakan PMN 2016 namun sampai saat ini pabrik Banyuwangi belum dapat melakukan produksi karena belum memiliki fasilitas produksi.

Baca juga: Libur Anak Sekolah, Jumlah Penumpang Kereta Api Melonjak

Adapun rinciannya, PMN akan digunakan untuk pemenuhan alat-alat produksi seperti mesin, workshop yang berbasis stainless steel, alat-alat pengujian seperti test track sepanjang 3 kilometer, hingga jalan akses pabrik untuk mobilisasi produk.

"PMN yang kami perlukan untuk peningkatan kapasitas saat ini untuk land produksi yang di Banyuwangi sebesar Rp 965 miliar, yang mana ini belum mampu kami lakukan untuk internal karena kapasitas INKA, kemampuan INKA untuk saat ini masih sangat terbatas," ujarnya saat RDP dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (1/7/2024).

Dia mengungkapkan, pengadaan fasilitas produksi untuk pabrik di Banyuwangi ini perlu dilakukan karena saat ini kapasitas produksi kereta api INKA tidak sesuai dengan jumlah pesanan yang membeludak.

Sebab, pabrik INKA yang berada di Madiun, Jawa Timur setiap tahunnya hanya dapat memproduksi 800 unit gerbong barang, 225 unit kereta penumpang, 15 unit lokomotif, 300 carset bogie, dan 40 unit kereta api berpenggerak.

Sementara PT INKA harus memenuhi pesanan dari konsumen, salah satu yang terbanyak dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yang selama 2023-2027 memesan 24 rangkaian kereta (trainset) KRL baru dan 2 trainset untuk peremajaan atau retrofit. Adapun tiap trainset terdiri dari 12 unit kereta.

Bahkan peremajaan armada KRL lama mulanya disepakati dengan KAI sebanyak 19 trainset namun dikurangi menjadi hanya dua trainset lantaran kapasitas produksi INKA terbatas.

Apabila pabrik di Banyuwangi dapat berproduksi setelah mendapatkan PMN tersebut, maka pabrik ini dapat menyelesaikan 250 unit kereta per tahun.

"Saat ini PT INKA mengalami kondisi overload capacity karena meningkatnya pesanan terutama dari kebutuhan dalam negeri dari KAI dan grupnya KAI terkait kebutuhan sarana perkeretaapian yang dibutuhkan untuk operasi yang ada di dalam negeri," ungkapnya.

"Kami berharap ini bisa segera kita siapkan dari awal sehingga nanti bisa memenuhi timeline-nya sesuai kebutuhan yang ada di operasional," tuturnya.

Baca juga: KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com