Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Dhabi Akan Bantu Dubai World

Kompas.com - 29/11/2009, 07:43 WIB

ABU DHABI, KOMPAS.com — Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab dan salah satu pengekspor utama minyak dunia, akan mengambil langkah tersendiri untuk menolong Dubai yang terlilit utang. Demikian pernyataan seorang pejabat senior Abu Dhabi, Sabtu (28/11) di Abu Dhabi.

Uni Emirat Arab memiliki tujuh wilayah yang dinamakan emirat dan masing-masing dipimpin raja lokal. Ketujuh emirat itu bersatu dalam Uni Emirat Arab. Dubai, Abu Dhabi, Sharjah, Ajman, Umm al-Quwain, Ras al-Khaimah, dan Fujairah adalah emirat-emirat yang memiliki pemerintahan otonomi.

Uni Emirat Arab yang berpenduduk sejuta jiwa memiliki cadangan devisa lebih dari 100 miliar dollar AS. Abu Dhabi adalah salah satu pemerintahan yang berniat menolong Dubai. Emirat Dubai mengalami masalah berupa beban utang sebesar 60 miliar dollar AS yang dimiliki Dubai World milik pemerintahan setempat.

Dubai memiliki berbagai proyek, terutama properti, seperti proyek Dubai Burj, Palm Jumeirah. Dubai World, Rabu lalu, meminta agar utangnya senilai 60 miliar dollar AS dinyatakan standstill, artinya kewajibannya tidak dijalankan minimal selama enam bulan atau hingga Mei 2010.

Pasar langsung bereaksi negatif dengan standstill itu dan mengacaukan bursa Inggris, salah satu kreditor terbesar untuk Dubai World. ”Kami akan melihat secara seksama komitmen Dubai World dan kemudian melakukan pendekatan. Ini tidak berarti Abu Dhabi menjamin semua utang Dubai,” kata pejabat itu.

Sudah direncanakan

Ketua Komite Tertinggi Anggaran Dubai Sheik Ahmed bin Saeed Al-Maktoum mengatakan, Emirat Dubai sudah memperkirakan akan muncul masalah dengan utang-utang itu, dan penundaan pembayaran utang sudah direncanakan secara matang. Dubai World memiliki proyek properti prestisius yang menarik minat warga kaya dunia. Namun, krisis global menyebabkan minat surut dan mengakibatkan masalah pada kelancaran aliran kas perusahaan.

Ahmed mengatakan sudah berpikir keras dan lama serta sudah mempertimbangkan kepentingan para kreditor sebelum pengumuman standstill. ”Pemerintah sedang memikirkan restrukturisasi bisnis Dubai World,” lanjutnya.

Ahmed mengatakan bahwa tindakan Dubai World masuk akal. Dia menambahkan, Pemerintah Dubai juga pada akhirnya akan mengambil langkah untuk mengatasi sebagian utang Dubai World yang bermasalah. Ahmed juga menekankan, fundamental ekonomi Dubai kuat, demikian pula pengembangan infrastruktur akan tetap membuat Dubai sebagai lokasi investasi yang tetap menarik.

Keterangan para pejabat Uni Emirat Arab itu membuat berbagai kalangan menilai bahwa krisis Dubai World tidak akan parah. ”Saya kira, dampak kekacauan krisis Dubai World tidak akan parah. Orang-orang akan terkejut hingga akhir pekan, tetapi keseimbangan akan kembali muncul,” kata Jeffrey Saut, pakar strategi investasi dari Raymond James, perusahaan keuangan AS asal Florida.

Meski demikian, krisis Dubai dikatakan akan makin membuat perbankan lebih berhati-hati mengucurkan dana. (AFP/AP/Reuters/mon)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com