Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Ratusan Juta dari Manisan Jambu Bangkok

Kompas.com - 03/12/2009, 18:31 WIB

KOMPAS.com - Kalau kebetulan sedang berkunjung ke Medan, Anda bakal menemukan banyak penjual manisan jambu bangkok. Makanan ini merupakan salah satu oleh-oleh favorit khas kota Medan. Maklum, warna hijau cerah manisan ini menggoda. Rasanya pun yahud, apalagi jika dicocol ke bumbu rujak.

Lantaran banyaknya penggemar manisan jambu bangkok, para pengusaha pun berlomba mengejar peruntungan dari bisnis pembuatan dan penjualan manisan ini. Tak hanya di Medan, bisnis manisan jambu biji ini juga cukup marak di daerah lain.

Salah satu pemain di luar Medan yang sukses adalah Daniel Andijaya. Daniel adalah pemilik Trinity, perusahaan pengolah manisan jambu bangkok di Jakarta, yang dia dirikan 2003 silam.  Ide Daniel berbisnis manisan jambu bangkok muncul saat ia kangen mencicipi makanan khas Medan itu. “Saya dulu sempat kuliah di Medan,” terangnya. Tapi, dia tidak bisa menemukan makanan itu di Jakarta.

Ia pun lantas nekad mulai berbisnis manisan jambu bangkok. Untuk memodali usahanya itu, Daniel mengorek isi tabungannya. Modal itu ia belikan jambu bangkok dari Cilebut, yang kemudian diolahnya menjadimanisan.

Lalu dia menitipkan penjualan manisan buatannya itu di toko buah milik temannya. Tak disangka, manisan jambu bangkok olahan Daniel laris manis. Maklum, saat itu belum ada pesaing. Bisnis manisan jambu bangkok Daniel berkembang pesat. Bahkan, dia mendapat tawaran memasok produknya di dua jaringan ritel modern besar.

Seiring meningkatnya permintaan, petani jambu bangkok di Cilebut kewalahan memenuhi permintaan Daniel. Itu sebabnya Daniel kemudian memasok jambu biji dari Medan. “Di Medan pasokan stabil, karena kebunnya luas,” papar Daniel.

Kapasitas produksi Trinity memang meningkat pesat. Jika di awal berdiri, Daniel hanya mengolah ratusan kilogram jambu per bulan, kini dia bisa mengolah 30 ton jambu per bulan. Untuk produksi sebanyak ini, Daniel kini mempekerjakan 15 karyawan.  Untuk menghasilkan manisan yang sedap, Daniel hanya menggunakan jambu yang tingkat kematangannya 70 persen. Dia menambahkan, jambu yang matang tidak enak dijadikan manisan.

Sebelum dijadikan manisan, jambu dikupas dan dibuang bijinya terlebih dulu. Setelah itu, jambu bangkok dipotong-potong dan direndam dalam air daun suji agar warna hijaunya semakin menyala.  Daniel mengemas manisan jambu bangkok menjadi kemasan seberat 7 ons-8 ons. Tak lupa, dia menambahkan bumbu rujak. Daniel menjual manisan tersebut dengan harga Rp 9.000 - Rp 10.000 per emasan ke toko. “Harga jual ke konsumen tergantung toko,” jelasnya.

Daniel mengaku meraup omzet Rp 200 juta setiap bulan dari usaha manisan ini. Pria berusia 39 tahun ini mengaku hanya mengambil margin sebesar 5 persen dari harga jualnya.  Cuma, sejak masuk tahun 2009, bisnis penjualan manisan jambu bangkok Daniel tidak terlalu bagus. Penjualan manisan jambu menurun.  Dia terpaksa mengurangi pasokan manisan di beberapa gerai ritel modern. “Itu sengaja saya lakukan, kalau tidak saya bisa rugi Rp 6 juta per bulan,” tuturnya.

Pasalnya, selain karena permintaan berkurang, manisan jambu juga termasuk makanan yang tidak tahan lama. Kalau lama tak terjual atau mesin pendingin di toko tidak bagus, manisan jambu akan rusak. Kalau sudah begitu, manisan jambu terpaksa dibuang sebelum terjual. (Aprillia Ika/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com