Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari "Batu" hingga "Sabun"

Kompas.com - 13/12/2009, 03:32 WIB

Apa yang disebut sebagai salad, misalnya, bukanlah tumpukan daun hijau. Yang hadir dalam sebuah piring putih malah mirip kembang tahu dan susu. Ternyata ia memilih sayuran lokal Spanyol bernama cadoon. Warnanya putih, agak keras seperti bengkuang, ditutup dengan lembaran ”kembang tahu” yang terbuat dari susu, dan disiram dengan air chuva serta minyak bawang putih. Air chuva terbuat dari kacang chuva yang merupakan produksi khas wilayah Alicante di bagian tenggara Spanyol.

Berikutnya daging panggang berbentuk kubus berukuran 3 cm x 3 cm x 3 cm yang diambil dari bagian tulang belakang sapi. Daging terasa lembut, lemak tak terasa, karena Andoni memasaknya dengan suhu amat rendah selama 12 jam.

Menu selanjutnya membuat kami salah menduga. Sepintas ia mirip sayatan daging tipis yang ditabur dengan parutan keju Idiazabal dan sedikit daun mache frances bja. Ternyata, makanan ini terbuat dari semangka yang dikeringkan dan diasap. Dalam kecapan lidah, teksturnya terasa lebih seperti paprika, begitu juga rasa manisnya.

Sesudah itu muncul ravioli berisi suwiran daging kepiting dan potongan chestnuts yang memberikan paduan antara lembut dan kejutan kerasnya chestnuts. Kuahnya yang segar dibuat dari campuran jeruk lemon, jahe, dan serai.

Lima jam

Secara keseluruhan, rangkaian hidangan yang disajikan mencapai 12 menu. Ada kokotxa de bacalao yang merupakan bagian bawah leher ikan kod, yang terasa lembut, tetapi menyisakan kekenyalan. Ada juga telur ikan yang didampingkan dengan semacam ubi kayu; lobster panggang dengan kuah seafood dan rebusan tangkai bunga lili; foie gras alias hati angsa dengan taburan daun labu dan majado; ikan sole; serta bebek panggang yang kulitnya amat kering.

Sebagai hidangan penutup, Andoni menjamu kami dengan dua menu. Yang pertama adalah es krim dengan manisan, dedaunan, termasuk kelopak bunga. Yang kedua dan terakhir adalah semacam batang cokelat—terbuat dari campuran gandum dan madu—yang dibentuk mirip sabun, bertuliskan ”Mugaritz”, lengkap dengan buihnya.

Perlu waktu hampir lima jam—dimulai dari pukul 21.00— untuk menyelesaikan deretan hidangan makan malam kami kali itu. Budaya bangsa Spanyol yang memulai waktu makan malam jauh lebih larut memang tak terlalu dikenal orang Asia. Ini terbukti saat kami meninggalkan Mugaritz pukul 02.30, tamu-tamu lokal yang datang lebih malam dari kami masih tampak segar dan bersemangat menyantap makanan, sementara kami segera menyenderkan tubuh ke jok taksi dan terlelap sampai ke hotel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com