Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulusan SMK Semakin Banyak Bekerja

Kompas.com - 21/12/2009, 22:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama setahun terakhir lulusan sekolah menengah kejuruan atau SMK semakin banyak yang diserap dunia kerja. Kondisi ini menunjukkan respons positif pasar kerja terhadap para lulusan SMK yang semakin siap pakai.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, lulusan SMK mengalami pertumbuhan tertinggi mendapatkan lapangan kerja dibanding lulusan SMA, diploma, dan sarjana dalam periode Agustus 2008 sampai Agustus 2009. Lulusan SMK yang mendapat pekerjaan naik dari 6,76 juta orang pada Agustus 2008 menjadi 8,29 juta orang pada Agustus 2009.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi di Jakarta, Senin (21/12/2009), mengakui, dunia usaha memang lebih banyak menyerap lulusan SMK karena lebih siap pakai ketimbang SMA. Pengusaha meminati lulusan SMK karena lebih cepat beradaptasi dengan pekerjaan.

"Kami lebih senang (lulusan) sekolah kejuruan daripada SMA, mereka lebih bisa menghadapi masalah. Pemerintah harus membuat SMK lebih banyak dari SMA walau (investasi) mahal karena ada praktik dan peralatan," ujar Sofjan.

Menurut Sofjan, pemerintah harus lebih serius menciptakan lulusan sekolah formal yang siap pakai. Dia mencontohkan, keterbatasan sumber daya manusia membuat program rehabilitasi pascagempa Sumatera Barat kesulitan mencari tukang sehingga harus memakai tukang bangunan dari Jawa.

Apindo memiliki program melatih 100 anak lulusan SMK di bengkel dan pabrik kendaraan bermotor selama tiga bulan. Mereka semua diterima di perusahaan otomotif setelah lulus pelatihan tersebut.

Terakhir, kata Sofjan, mereka melatih 100 lulusan SMA untuk mengisi lowongan pusat perbelanjaan. "Waduh, susah sekali melatih mereka," ujar Sofjan.

Untuk itu, Sofjan meminta pemerintah lebih serius mengembangkan kurikulum SMK. Program-program pendidikan diploma dan kesarjanaan yang tidak berhubungan dengan pasar kerja pun perlu dievaluasi demi menghasilkan lulusan sesuai kebutuhan dunia usaha.

Sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, pihaknya akan lebih mengoptimalkan operasional balai-balai latihan kerja di daerah. Muhaimin menilai, BLK mubazir karena masih ada yang memakai peralatan praktik tua dan kurang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com