Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rohprihati, Keset "The Power of Kepepet"

Kompas.com - 31/12/2009, 12:58 WIB

Rohprihati yang menjadi ”provokator” warga membuat keset akhirnya membeli produk itu dengan modal pinjaman. Namun, muncul beberapa persoalan lanjutan. Kesulitan pasar, misalnya, sempat menjadi kendala serius. Ia akhirnya menggunakan relasi dan saudara-saudaranya untuk memasarkan keset. Dia menitipkan keset kepada kenalan yang mau membantu. Usaha itu tidak sia-sia. Pemasaran mulai berjalan baik.

Selain kendala itu, usaha ini juga sangat rentan karena tingkat ketergantungan bahan baku dengan industri sangat tinggi. Hal ini coba diatasi dengan mencari bahan baku tidak hanya dari satu perusahaan. Bahkan, dia juga mencoba mencari bahan baku hingga ke luar Jawa Tengah.

Melihat keberhasilan usaha itu, jumlah perajin yang bergabung dalam UD Anugerah binaan Rohprihati bertambah banyak. Saat ini para perajin tak lagi hanya ibu-ibu, tetapi juga remaja. Pada tahun 2006 ada 400 perajin, tak hanya di Kecamatan Pringapus, tetapi meluas ke Kecamatan Bawen. Bahkan, saat ini jumlahnya sudah menembus 700 perajin hingga di Kecamatan Tuntang yang berbatasan dengan Kota Salatiga. Sebagian sudah mandiri, tak lagi menginduk ke UD Anugerah.

”Saya juga tidak pernah menghalangi kalau mereka mau mandiri atau menjual sendiri keset itu. Saya tetap menampung dan memasarkan keset untuk jalan keluar bila mereka menemui masalah. Jadi usaha ini bisa jalan terus,” katanya.

Masuk sistem

Rohprihati mengaku tak pelit dengan keterampilan yang dimilikinya. Karena itu, dia mau-mau saja meluangkan waktu memberikan pelatihan pemanfaatan barang bekas sebagai kerajinan bernilai rupiah. Dia banyak memberikan motivasi di beberapa daerah di Jateng. Kesulitan terbesar, tambahnya, adalah membantu menghilangkan rasa khawatir orang-orang yang akan memulai usaha itu.

Sepak terjang dan sentuhan langsung dengan masyarakat itu yang memuluskan langkahnya saat mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Semarang dari Partai Demokrat, April 2009. Dia mampu meraih 4.848 suara pemilih dari Kecamatan Pringapus, Bawen, dan Tuntang. Suara yang diraihnya lebih dari separuh suara untuk partainya di daerah pemilihan itu yang sekitar 9.000 pemilih. Tiga daerah itu merupakan wilayah ”gerilya” Rohprihati dalam memberikan pelatihan kerajinan tangan.

”Saya enggak keluar uang terlalu banyak untuk sosialisasi. Malah dorongan untuk mencalonkan diri juga sebagian datang dari teman-teman perajin kecil,” tuturnya.

Dia mengaku ingin memanfaatkan posisinya sebagai anggota Komisi B DPRD Kabupaten Semarang untuk mendorong perkembangan usaha kecil. Hal ini sesuai dengan kewenangan komisi yang didudukinya. Rohprihati mengatakan, selama ini dengan berada di luar sistem dia hanya bisa mendorong perkembangan usaha kecil dalam lingkungan terbatas.

”Saya yakin dalam sistem ini ada yang bisa saya lakukan. Apa yang bisa dilakukan masyarakat, itu yang akan didorong,” ujarnya berharap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com