Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membuka Simpul Kasus Century...

Kompas.com - 05/01/2010, 15:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah mantan pejabat Bank Indonesia telah memberikan kesaksian seputar kebijakan merger dan pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) Bank Century. Beberapa anggota Pansus menilai, para saksi tak terbuka dan terkesan menutup-nutupi fakta di balik sepak terjang Bank Century.

Wakil Ketua Pansus Angket Bank Century Mahfudz Sidiq mengatakan, meski para mantan pejabat BI tak sepenuhnya terbuka, sedikit demi sedikit simpul yang melingkupi persoalan tersebut mulai melonggar. "Oke, mereka tak terbuka, tapi simpul-simpulnya sudah terbuka. Dan kata kunci dari mereka tercatat dengan baik," ujar Mahfudz, seusai kesaksian mantan Deputi Gubernur BI Bidang Pengawasan Aulia Pohan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/1/2010).

Pemeriksaan pada tahap ini, urai Mahfudz, memang khusus menggali mengenai merger dan FPJP. Dari keterangan sejumlah saksi, Pansus ingin memperkuat latar belakang pemahaman sebelum melangkah ke tema berikutnya, soal bail out Rp 6,7 triliun. "Terlepas dari upaya para saksi menutupi kebijakan yang mereka ambil dari merger sampai FPJP, tapi ada kata kunci yang muncul dari mereka sendiri bahwa Bank Century adalah bank bobrok, bank yang sakit dari lahir dan terlalu banyak mendapatkan kelonggaran," kata politisi PKS ini.

Hal tersebut, lanjutnya, juga diungkapkan Aulia saat memberikan kesaksiannya. "Pak Aulia sebagai deputi pengawasan saja sudah menyatakan capek melakukan fungsi pengawasan. Ini kan pernyataan mereka semua, hingga kami sampai pada simpul opini memang bank ini punya masalah. Itu jadi background Pansus," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com