Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasakan Topan dan Gempa di Jepang

Kompas.com - 08/01/2010, 02:48 WIB

Perubahan mendasar

Segala bentuk simulasi dan antisipasi yang dikembangkan memperlihatkan kesadaran dan perilaku bangsa Jepang, yang berubah secara mendasar sejak gempa dahsyat memorakporandakan Kobe di Prefektur Hyogo tahun 1995.

Guncangan gempa berkekuatan 7,3 skala Richter pada musim dingin bulan Januari itu menimbulkan trauma besar, antara lain karena menewaskan sekitar 6.000 orang dan menghancurkan sekitar 100.000 rumah penduduk.

Sekalipun sisa gempa itu tidak terlihat jelas lagi, kecuali di museum, tragedi 15 tahun lalu itu mengubah kesadaran pemerintah dan bangsa Jepang.

Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Nishimura Chinami menyatakan, bencana itu membawa perubahan, tak hanya bagi Kobe, tetapi juga bagi seluruh negeri. Perempuan berlatar belakang ilmuwan itu mengungkapkan, masyarakat Jepang terus disadarkan tentang pentingnya mengantisipasi bahaya gempa. Hal senada ditegaskan Gubernur Prefektur Hyogo Toshizo Ido dalam pertemuan di kantornya di Kobe.

Gedung sekolah andalan

Tidak kalah penting membangun tempat-tempat perlindungan jika benar-benar bencana datang. Pemerintah Jepang dengan sengaja merancang gedung sekolah dasar dan gedung sekolah menengah atas, yang menjadi milik komunitas lokal, agar tahan gempa. Sejumlah bangunan publik pun dibangun tahan gempa.

Gedung sekolah dirancang sebagai tempat perlindungan dan berteduh jika bencana datang. Hal itu dimaksudkan untuk mencegah pengalaman pahit yang terjadi saat gempa tahun 1995 karena banyak orang telantar.

Di setiap gedung sekolah disediakan cadangan air minum, bahan makanan yang awet, senter, dan sejumlah perlengkapan untuk kebutuhan menghadapi bencana. Secara sengaja memang disiapkan makanan khusus yang tahan lama dan kemasan air yang tahan sekitar dua tahun.

Seiring dengan langkah itu, aparat pemerintah terus mengawasi proses pembangunan gedung dan rumah agar tahan terhadap gempa. Secara berkala pula dinas pemadam kebakaran memeriksa lorong-lorong di gedung agar tidak terhambat oleh barang yang dapat mengganggu proses evakuasi.

Jelas sekali, kegetiran atas tragedi gempa di Kobe telah mengubah secara mendasar kesadaran dan perilaku bangsa Jepang agar lebih siap menghadapi amukan topan, tsunami, dan gempa yang bisa datang tiba-tiba.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com