Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marni, Menyulam Modal Rp 50.000 jadi Ratusan Juta

Kompas.com - 14/01/2010, 10:50 WIB

Berkat produk yang rapi dan menarik, kreativitas Marni di Inacraft 2006 dilirik Gobin Dram Ghurbani, pemilik toko tekstil dan butik Apique Silk Route di Jalan Mayestik, Kebayoran, Jakarta. Mr Gobin pun menjadi bapak angkat bagi Marni yang menamakan produksi gaun, kebaya, dan baju sulaman ususnya Nabilla. ”Mr Gobin menyediakan kain sutra yang saya butuhkan. Terkadang Mr Gobin mengirim desain baju atau gaun dan saya yang membuatnya dari bahan sulaman usus,” ujar Marni.

Mr Gobin pula yang menyemangati Marni untuk maju. ”Bayangkan, beliau datang ke rumah saya tahun 2006 yang saat itu masih gedek. Melihat kondisi saya, beliau menyemangati, saya harus bisa maju dalam dua tahun,” ujar Marni.

Lewat Mr Gobin, rancangan Marni mulai dikenal pasar luar negeri, seperti Singapura dan India. Peluang ini membuat Marni terpacu berkarya. Jumlah pemesan terus meningkat.

Marni pun mulai memberdayakan warga kampung tetangganya yang umumnya berpenghasilan rendah. Apalagi, produk Marni banyak dikerjakan secara nonmesin sehingga waktu produksi yang lama diatasi dengan memperbanyak tenaga kerja.

Untuk membuat satu kebaya dibutuhkan waktu satu sampai satu setengah bulan. Sementara baju-baju kasual membutuhkan waktu pembuatan satu minggu.

Oleh karena itu, Marni dan suaminya, Nazarudin (42), pun melatih ibu-ibu di kampungnya di Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Satu kelompok di setiap desa khusus membuat pita-pita usus, kelompok lain khusus menempel pita-pita usus, ada kelompok lain desa lain yang khusus menyulam.

Saat ini ada 87 ibu rumah tangga yang ikut bekerja dalam usaha sulaman usus Marni. Aktivitas ini bisa membantu menambah penghasilan keluarga di satu sisi dan mempercepat proses produksinya di sisi lain.

Usaha Marni tidak lepas dari bantuan permodalan dari PT Pos Indonesia sebesar Rp 40 juta tahun 2007. Modal tersebut dengan cepat dia lunasi. Marni selanjutnya menjadi mitra binaan PT Perkebunan Nusantara VII melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Ia mendapat pinjaman lunak sebesar Rp 15 juta dan Rp 40 juta selama tahun 2007-2008. ”Saya lunasi tepat waktu,” ujar Marni.

Sejak tahun 2005 hingga kini Marni menghasilkan 200-an rancangan desain. Sulaman ususnya juga tidak hanya kebaya, gaun malam, ataupun baju kasual. Karya Marni muncul juga dalam bentuk tank top atau baju atasan seperti singlet bertali tipis, peci, hingga taplak meja dan sarung bantal.

Kisah pengembangan rancangan produk, menurut Marni, cukup unik. Setelah kenal Mr Gobin, artis Vicky Burki dan Ria Irawan datang ke outlet milik Marni, meminta dibuatkan tank top dari bahan sulaman usus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com