Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Sebaiknya Patroli ATM Seminggu Dua Kali

Kompas.com - 24/01/2010, 19:38 WIB

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Ini imbauan bagi pengelola Anjungan Tunai Mandiri atau ATM, agar bisa memberikan rasa aman bagi nasabah.

Bank dengan jaringan ATM luas sebaiknya mulai menggiatkan patroli untuk mencegah terulangnya lagi pembobolan dana nasabah melalui mesin pengganti teller itu. Agar efektif, patroli ATM sebaiknya dilakukan minimal dua kali dalam seminggu pada setiap ATM.

"Pada setiap ATM yang diperiksa, harus dipastikan apakah ada keanehan atau tidak," ujar Ekonom Dradjad Hari Wibowo di Jakarta, Minggu (24/1/2010).

Menurut Dradjad, bank sebaiknya tidak mengandalkan masyarakat dalam mengamankan dananya di ATM karena banyak nasabah yang tidak tahu dan faham bentuk skimmer (alat digital yang mampu mengklon dan memindai seluruh data yang ada dalam sebuah ATM, biasanya disusupkan pada bagian memasukan kartu ATM ). Masyarakat akan semakin tidak faham jika ada teknologi baru pada skimmer itu.

Meski demikian patut diperhitungkankan bahwa patroli ATM tersebut dengan sendirinya akan menambah biaya operasional bank dalam jumlah yang besar. Jika biaya operasional membengkak, nantinya akan mempersulit bank dalam menurunkan suku bunga pinjaman.

"Apalagi dibandingkan negara lain, besarnya simpanan per nasabah di Indonesia relatif lebih kecil. Ini membuat biaya pelayanan per nasabah menjadi terlalu tinggi, sebagai rasio terhadap besarnya simpanan per nasabah," ujar Dradjad.

Atas dasar itu, Bank Indonesia (BI) sebaiknya mendukung melalui peraturan yang terkait dengan penurunan biaya teknologi informatika dan pelayanan nasabah. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com