Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Volcker, Penata Perbankan AS

Kompas.com - 27/01/2010, 10:46 WIB

Selama periode ini, Volcker menjadi sasaran kritik dari berbagai arah. Sebuah majalah perdagangan memasang poster Volcker lengkap dengan tulisan ”Dicari” seperti mencari seorang buronan. Volcker dan rekan-rekannya di Bank Sentral dituduh sebagai pembunuh berdarah dingin karena telah membunuh jutaan bisnis skala kecil.

Kebijakan keras dari FOMC menuai kritik dari mereka yang merasa harga yang dikeluarkan untuk menurunkan tingkat inflasi terlalu mahal. Krisis itu juga telah membuat Kongres mempertanyakan, apakah independensi the Fed harus dikecilkan. Namun, Volcker bukannya diberhentikan dari jabatannya, melainkan dipilih lagi oleh Presiden Ronald Reagan untuk masa jabatan kedua pada Agustus 1983. Volcker digantikan oleh Alan Greenspan pada tahun 1987.

Walaupun saat itu dia menjadi orang nomor satu di Bank Sentral, hidup Volcker sederhana. ”Dia hanya mengisap rokok seharga 10 sen, bolak-balik dari New York ke Washington di kelas ekonomi,” ujar Jim Wolfensohn, mantan Presiden Bank Dunia. Saking sederhananya, Volcker juga digambarkan sebagai seorang pelayan publik dengan istri yang sakit-sakitan serta gaji yang kecil.

Sejak meninggalkan the Fed dua dekade lalu, Volcker memainkan berbagai peranan sebagai penasihat di mana-mana, termasuk di PBB dan Bank Dunia. Dia tidak tergiur mendapatkan kedudukan tinggi di perbankan di Wall Street yang jelas-jelas memberikan penghasilan sangat besar.

Pekerjaan Volcker pertama setelah meninggalkan the Fed adalah sebagai ketua tak bergaji pada Komisi Nasional Jasa Publik, sebuah kelompok kerja swasta yang didirikan oleh para pegawai negeri. Kemudian dia menjadi ketua firma bank investasi New York James D Wolfensohn dan mendapatkan gaji besar untuk pertama kali dalam hidupnya. Pada era 1990-an, dia menjadi pengamat ekonomi yang disegani dalam masalah-masalah finansial di AS.

September lalu, Volcker mengatakan kepada DPR AS bahwa ”Kepemilikan atau mensponsori hedge fund dan private equity fund merupakan aktivitas yang seharusnya dilarang dilakukan oleh bank komersial. Ada benturan kepentingan dengan hubungan perbankan normal.” Tetapi, ide ini belum juga didengar oleh Obama hingga akhir tahun lalu.

Meskipun idenya sudah didengar, Volcker juga menyatakan frustrasi karena Gedung Putih tidak bertindak lebih awal untuk membatasi ukuran bank yang mendapatkan subsidi terang-terangan dari lembaga penjamin simpanan.

Apakah karier Volcker akan kembali terus bersinar di bawah pemerintahan Obama, kita masih akan menantikan sepak terjangnya. (FT/Britanica.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com