Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gusde Sukses dengan Menjaga "Taksu Santrian"

Kompas.com - 08/02/2010, 10:02 WIB

Oleh BENNY D KOESTANTO

KOMPAS.com — Dari ratusan hotel dan fasilitas pariwisata ternama di Pulau Bali, yang benar-benar dimiliki dan dijalankan oleh warga lokal dapat dihitung dengan jari. Salah satunya adalah Grup Santrian. Melalui tiga hotelnya—Griya Santrian, Puri Santrian, dan The Royal Santrian—grup itu bertahan dan bersaing.

Melihat dari dekat sepak terjang kontemporer Grup Santrian, orang akan tertuju pada sosok Ida Bagus Gede Sidharta Putra atau lebih dikenal dengan Gusde. Bersama seorang kakak dan dua adik laki-lakinya, ia tidak sekadar harus mempertahankan dan mengembangkan usaha yang dirintis ayahnya, Ida Bagus Tjethana Putra, pada awal tahun 1968. Pria santun yang duduk sebagai direktur akomodasi di Santrian itu juga mendapat tugas menjaga taksu atau roh sekaligus pedoman Santrian.

”Taksu itu berarti ke dalam dan ke luar. Tetap menjaga jati diri kebalian kami yang ramah, santun, tulus dalam melayani para tamu dengan mayoritas sumber daya lokal yang kami punya, tapi juga sekaligus percaya diri untuk ke luar, bersaing dengan usaha serupa yang juga jaringan internasional,” kata Gusde di Restoran Puri Santrian, awal Januari 2010.

Pantai Sanur adalah dasar bisnis Grup Santrian. Berada di salah satu pantai terindah di Bali, di pesisir timur, sehingga terkenal dengan pemandangan matahari terbit, dengan daerah tutupan hijau yang relatif rapat, Griya Santrian dan Puri Santrian mendapat hati di kalangan pelancong Eropa.

Benua yang terkenal sebagai pemasok pelancong yang suka mengunjungi satu tempat berkali-kali (return guests). Berkapasitas 300 kamar, kedua hotel resor itu mampu membukukan penjualan hingga 86 persen sepanjang tahun 2009. Kondisi itu termasuk tinggi dibandingkan dengan pencapaian hotel-hotel besar di Sanur.

Di kawasan itu pula Santrian menjalankan bisnis restoran, angkutan pariwisata, arung jeram, dan seawalker. Belakangan, atraksi berjalan kaki menikmati pemandangan bawah laut Sanur dengan peralatan berupa helm khusus menjadi salah satu maskot pariwisata di kawasan itu. Sebab, atraksi itu hanya ada satu-satunya di Bali dan diklaim di Indonesia.

”Bapak memang peletak dasar bisnis Grup Santrian. Kami anak-anaknya tinggal memodifikasi saja. Jika kakak dipersiapkan dengan spesifikasi di bidang perhotelan, saya di bidang manajerial dan pemasaran. Kami memang saling melengkapi sehingga perusahaan ini lebih mantap,” kata Gusde, lulusan sebuah universitas di Amerika Serikat.

Griya Santrian awalnya dibangun dalam bentuk cottage, penginapan sederhana. Waktu itu bersamaan dengan awal-awal pengoperasian Grand Bali Beach, hotel berbintang pertama di Sanur. Ayah Gusde, lulusan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, adalah mantan pegawai Grand Bali Beach.

Griya Santrian terus berkembang hingga bermetamorfosis menjadi hotel dengan 100 kamar. Tahun 1985 Puri Santrian dibangun. Dengan target kelas tamu lebih tinggi dibandingkan Griya Santrian, Puri dan Griya saling melengkapi.

Griya ditujukan untuk tempat berlibur keluarga, sementara Puri terasa pas untuk pasangan. Ciri khas itu tampak dari tagline masing-masing. Tagline Griya adalah charming family resort, sementara tagline Puri berbunyi a tropical paradise resort.

Selepas pulang dari AS, Gusde baru benar-benar terjun ke Grup Santrian. Posisi awalnya adalah asisten manajer di Puri Santrian hingga tiga tahun sebelum dipercaya menjadi general manager hotel itu. Saat itulah dia perlahan tapi pasti membenahi manajerial dan pemasaran hotel-hotelnya.

”Ilmu perhotelan, manajerial, juga pemasaran terus berkembang. Santrian dimulai dengan apa adanya, katakanlah merekrut karyawan tanpa seleksi ketat. Lebih dari 80 persen karyawan kami adalah warga Sanur dan sekitarnya. Itu kami pertahankan dengan cara menambah kecakapan mereka sesuai standar yang diterapkan. Pangsa pasar kami perluas dengan menjaga hubungan bersama penyedia jasa pariwisata maupun secara online,” kata Gusde.

Santrian termasuk dalam jaringan hotel yang sangat memerhatikan kualitas infrastruktur, termasuk lingkungan hidup. Masuk ke kompleks Griya maupun Puri Santrian, para tamu merasa kerasan dengan aneka tumbuhan, kebanyakan asli Bali, di taman-tamannya.

Kualitas Pantai Sanur yang pasirnya putih, tetapi sangat rawan abrasi seperti kawasan lain di Bali pun menjadi perhatian utama Gusde bersama pemangku kepentingan lain di kawasan itu. Lewat Yayasan Pembangunan Sanur, dengan Gusde duduk sebagai ketua, upaya menjaga lingkungan sekitar itu menjadi salah satu isu utama. Pergelaran festival pariwisata Sanur Village Festival setiap tahun juga diharapkan ikut menjaga kepariwisataan Sanur secara khusus dan Bali secara umum.

Belakangan, The Royal Santrian yang dibangun di Tanjung Benoa, 4 kilometer timur kawasan elite pariwisata Nusa Dua, Badung, menjadi semacam penegas perjalanan bisnis Gusde dan keluarganya lebih lebar lagi, termasuk secara geografis dari seputaran Sanur.

Vila di pinggir pantai yang baru dibuka mulai Agustus tahun lalu itu ditargetkan bagi pelancong kelas jetset dengan harga sewa kamar 750-1.000 dollar AS (Rp 6,5 juta-Rp 9,5 juta) per malam.

Gusde mengakui, perjuangan untuk bertahan, kemudian menyejajarkan kualitas dan disambung ”menjual” ciri khas pelayanan, tidak mudah. Di tengah jatuh bangun berproses, banyak tawaran, khususnya dari jaringan perhotelan internasional, yang ingin bekerja sama, bahkan membeli jaringan hotelnya.

Dia hanya ingat pesan sang ayah yang kini memilih jadi pendeta Hindu, yakni tetap bertahan dengan kaki sendiri demi pemberdayaan karyawan dan warga sekitar. Saat ini sedikitnya 1.000 karyawan bergantung pada sepak terjang Grup Santrian. Bersama Gusde dan tiga saudaranya, mereka terus menjaga taksu Santrian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com