Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Januari Lalu, Ekspor Lampung Turun

Kompas.com - 03/03/2010, 07:09 WIB

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung mencatat nilai total ekspor provinsi tersebut pada Januari 2010 mengalami penurunan 35,28 persen dibandingkan Desember 2009. "Nilai total ekspor pada Desember 2009 tercatat 220,98 juta dollar AS, sedangkan Januari 2010 sebesar 143,02 juta dolar AS," kata Kepala BPS Lampung, Muhamad Razif, di Bandar Lampung, Rabu (3/3/2010).
   
Bila dibandingkan Januari 2009, lanjutnya, ekspor Lampung juga mengalami penurunan 3,75 juta dollar AS atau turun 2,56 persen.
   
Razif menjelaskan, penurunan ekspor terbesar terjadi pada golongan barang lemak dan minyak hewani/nabati yakni 41,07 juta dollar AS; kopi, teh, rempah-rempah turun sebesar 13,19 juta dollar AS; kakao 5,47 juta dollar AS; ikan dan udang 3,56 juta dollar AS; daging dan ikan olahan 2,91 juta dollar AS.
   
Sementara dua golongan barang lainnya mengalami peningkatan nilai ekspor pada Januari 2010 yaitu bubur kertas sebesar 6 juta dollar AS dan kayu/barang dari kayu sebesar 0,02 juta dollar AS.
   
Sedangkan negara tujuan utama ekspor yaitu China mencapai 23,96 juta dollar AS, Jepang sebesar 19,14 juta dollar AS, Amerika Serikat sebesar 14,15 juta dollar AS, dan Malaysia 11,35 juta dollar AS.
   
Jika dipersentase, ekspor ke China 16,76 persen; ke Jepang 9,12 persen; Amerika Serikat 9,9 persen; dan Malaysia 7,94 persen. "Peranan keempatnya mencapai 47,97 persen dari total ekspor Januari 2010," paparnya.
   
Kepala BPS Lampung itu menjelaskan, penurunan nilai ekspor tersebut sangat dipengaruhi oleh penurunan ekspor ke sepuluh negara tujuan utama. "Ekspor ke sepuluh negara tujuan utama mengalami penurunan sebesar 56,87 juta dollar AS atau 36,36 persen," ujarnya menjelaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com