NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak "rebound" (berbalik naik) tajam pada Rabu (14/4/2010), setelah lima sesi berturut-turut jatuh, di tengah penurunan tak terduga pada stok minyak mentah di Amerika Serikat - pengguna energi terbesar di dunia.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Mei, melonjak 1,79 dollar AS menjadi 85,84 dollar AS per barrel. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei meningkat 1,43 dollar AS menjadi 86,15 dollar AS per barrel.
Pasar bereaksi terhadap sebuah laporan oleh Departemen Energi AS Rabu, bahwa persediaan minyak mentah AS telah turun 2,2 juta barrel pekan lalu, menunjukkan permintaan minyak meningkat menjadi pemicu pemulihan ekonomi terbesar di dunia. Para analis telah memperkirakan kenaikan 1,1 juta barrel.
"Selain itu, kami melihat beberapa peningkatan permintaan bensin dan permintaan distilat dibandingkan angka tahun lalu," kata analis Andy Lipow dari Lipow Oil Associates.
"Pasar mengambil itu bersamaan dengan sinyal dari Wall Street mengenai pendapatan, bahwa perekonomian terus membaik," kata dia.
Laporan penadapatan positif perusahaan didukung ekspektasi sebuah pemulihan ekonomi yang stabil telah mendorong saham Amerika melampaui tingkat kunci. "Selama pekan lalu, telah ada rekor volume perdagangan di NYMEX (New York Mercantile Exchange, bursa komoditas berjangka terbesar di dunia), banyak uang baru yang masuk ke pasar komoditas," kata Lipow.
Pasar juga bereaksi terhadap berita bahwa kartel produsen minyak OPEC memproyeksikan pertumbuhan moderat permintaan minyak dunia tahun ini dan pengumuman oleh kelompok minyak Inggris-Belanda, Shell, yang telah memangkas produksi minyak mentah di Nigeria untuk memungkinkan perbaikan, kata para pedagang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.