Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KA Bulukan Bikin Penumpang Tak Minat

Kompas.com - 24/04/2010, 11:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bagi ketiga personel grup band asal Bandung, The Titans, Rizki (vokal), Andika (keyboard), dan Imot (synthesizer/programmer), jasa Kereta Api Parahyangan cukup meninggalkan kesan walaupun juga menyisakan keluh kesah. Namun, mereka memiliki selera yang sama pada kereta yang akan resmi ditutup pada 27 April 2010 nanti.

"Kalau dulu sebelum ada Tol Cipularang emang naik Parahyangan, paling kalau kehabisan tiket ya larinya ke calo," kata Andika kepada Kompas.com di Sky Dinning, Plaza Semanggi, Jakarta, Kamis (22/4/2010).

 

Sementara Rizki juga ikut mengeluhkan soal sarana dan prasarana KA Parahyangan. "Kalau aku pribadi berhenti pakai Parahyangan karena satu, terlalu banyak berhenti. Kedua, begitu sampai tujuan, tas kita langsung diserbu sama porter (kuli angkut), terus ketiga kalau kita lagi ngantri, belum apa-apa sudah banyak calo yang nawarin tiket. Jadi malas sendiri karena kayak pasar," keluh Rizki.

 

Sementara itu, Imot justru mempunyai pendapat yang berbeda dengan Andika dan Rizki. "Dulu saya pernah punya pacar di Jakarta, nah naik Parahyangan itu lumayan cepat buat bolak-balik," kata Imot.

 

Namun, ada satu hal yang sama-sama dirasakan cukup istimewa bagi ketiga personel The Titans, yaitu nasi goreng khas KA Parahyangan. "Kalau kenangan yang gimana-gimana enggak ada, tapi paling nasi gorengnya enak," kata Andika. "Walaupun keretanya nanti sudah enggak ada, tapi nasi gorengnya tetap enak, paling itu aja, saya sih ngerasa kehilangan nasi gorengnya yang enak," timpal Rizky. "Nasi gorengnya emang benar-benar juara, apalagi ditambah teh manis," tambah Imot.

 

Meski memiliki keluh kesah dan kenangan manis akan cita rasa nasi goreng khas KA Parahyangan, para awak The Titans menyayangkan jika jalur KA Parahyangan terpaksa ditutup. "Menyayangkan ya, tapi bukan karena nilai history-nya saja, tapi itu kan salah satu alat transportasi umum," kata Rizky.

 

Masih kata Rizki, perawatan kereta yang kurang maksimal bisa mengurungkan niat para calon penumpang untuk menggunakan jasa KA Parahyangan. "Terus kereta api juga sudah sampai bulukan kayak gini bikin orang enggak minat lagi sama kereta api."

 

Solusinya? "Jadi seharusnya kereta api diperbarui lagi, datangkan unit yang baru kayak di luar negeri sehingga mungkin orang merasa penasaran dan nyaman. Jadi, dengan unit yang baru itu bisa tetap bersaing dan enggak kalah cepat sama travel karena kereta enggak lagi banyak berhentinya. Jadi itu juga harus ditertibkan karena bagaimanapun kereta lebih nyaman," tutup Rizki. (FAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com