Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditjen Pajak Tak Menyerah pada Bakrie

Kompas.com - 27/05/2010, 12:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktorat Jenderal Pajak masih akan mempelajari putusan Mahkamah Agung yang menolak permohonan peninjauan kembali tunggakan pajak PT Kaltim Prima Coal sebesar Rp 1,5 triliun.

Ditjen Pajak memang mengajukannya untuk menyidik kembali kasus tunggakan pajak perusahaan milik Aburizal Bakrie ini. "Kami nanti pelajari keputusan itu mengapa kami ditolak. Ini untuk ambil langkah selanjutnya," ungkap Dirjen Pajak M Tjiptardjo di Jakarta, Kamis (27/5/2010).

Menurutnya, peninjauan kembali memang merupakan tingkatan hukum yang paling tinggi. Namun, pihaknya mempersoalkan surat bukti permulaan tunggakan-tunggakan pajak PT KPC berikut penolakan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap gugatan pra-peradilan Bakrie.

"Penyidikan dihentikan kan enggak semudah itu. Waktu mulai penyidikan, udah kami sampaikan kepada Jaksa Agung dan Mabes Polri," lanjutnya.

Tjiptardjo mengatakan, ada empat alasan yang dapat membuat penyidikan dihentikan. Di antaranya adalah jika wajib pajak meninggal, dugaan tidak terbukti, dan kedaluwarsa. Namun, dalam kasus PT KPC, tak satu pun yang memenuhi alasan tersebut. Oleh karena itu, pihaknya akan terus mengkaji sambil terus tunduk pada prosedur hukum yang berlaku.

Tentang nuansa politik yang kental dalam penolakan PK itu, Tjiptardjo enggan berkomentar. "Yang menilai adalah publik yang punya hati nurani. Dari Ditjen Pajak melaksanakan tugas yang diemban rakyat dan publik sesuai dengan kesepakatan. Harus bersikap konsisten, kami enggak pernah putus asa," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com