Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha UKM Tolak Kenaikan TDL dan Gas

Kompas.com - 02/06/2010, 18:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri kecil dan UKM menolak rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan kenaikan harga gas 12 kilogram karena akan berimbas pada kelangsungan hidup usaha mereka. Jika bulan Mei 2010 lalu tak kurang dari 28 asosiasi yang tergabung dalam Forum Komunikasi Asosiasi Nasional (KAN) menyatakan penolakannya, kini jumlahnya bertambah menjadi sekitar 40 asosiasi.

Koordinator Forum Komunikasi Asosiasi Nasional (KAN), Franky Sibarani menegaskan, kalangan asosiasi menolak tegas rencana kenaikan TDL dan gas karena imbasnya akan merugikan kalangan industri. "Kami menolak kenaikan TDL dan gas karena dampaknya sanat besar, tidak hanya bagi industri besar tapi juga UKM dan pelaku usaha kecil," ujar Franky saat Konferensi Pers, Rabu (2/6/2010).

Ia mengatakan, 5 Mei 2010 silam forum KAN sudah mengirimkan surat kepada pemerintah mengenai penolakan ini. Sayangnya, hingga saat ini pemerintah belum memutuskan mengenai besaran kenaikan TDL ini.

"Dalam satu sampai dua hari ini pemerintah akan memutuskan TDL akan dinaikkan atau tidak. Kami konsisten untuk menolak kenaikan ini agar pemerintah tahu dampak dari kebijakan ini sangat besar bagi industri," ujar Franky.

Dalam konferensi pers ini hadir pula beberapa perwakilan dari asosiasi pengusaha kecil seperti paguyuban pedagang mie ayam dan paguyuban pedagang martabak, dan asosiasi pengusaha bakery.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

    Spend Smart
    Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

    Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

    Whats New
    Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

    Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

    Whats New
    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

    Whats New
    Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

    Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

    Whats New
    IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

    IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

    Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

    Whats New
    Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

    Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

    Whats New
    Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

    Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

    Whats New
    PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

    PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

    Whats New
    Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

    Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

    Whats New
    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

    Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

    Whats New
    Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

    Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com