Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Bisa Tembus Rp 8.900?

Kompas.com - 28/06/2010, 07:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  - Nilai tukar rupiah yang terus menguat terhadap dollar AS dalam beberapa hari terakhir diperkirakan terus berlanjut. Bahkan dalam waktu dekat nilai tukar diperkirakan menembus batas level positif Rp 8.900 hingga Rp 9.000 per dollar AS. Arus modal asing dalam jangka pendek (capital inflow) dinilai sebagai pemicu penguatan rupiah terhadap dollar AS.

Pengamat Pasar Finansial Felix Sindhunata mengatakan, penguatan nilai tukar tidak bisa dihindari sebab capital inflow terus membanjiri pasar modal dan keuangan (pasar finansial) domestik. "Itu terjadi karena kita didukung oleh kondisi ekonomi, politik, dan keamanan yang menjanjikan," kata Felix ketika dihubungi Tribunnews.com, di Jakarta, Minggu (27/6/2010).

Nilai tukar rupiah dalam beberapa hari terakhir terus mengalami penguatan signifikan. Meski nilai tukar rupiah pada pasar spot valas (valuta asing) antarbank di Jakarta, Jumat (25/6/2010), ditutup sedikit melemah Rp 9.050/9.060 per dollar AS dibandingkan sehari sebelumnya pada level 9.040/9.055 per dollar AS. Namun, pelemahan itu dinilai hanya sebagai tren sementara.

"Penguatan nilai tukar sebenarnya sesuatu yang wajar namun sejauh mana intervensi dibutuhkan pemerintah dan bank sentral saya kira itu hal lain," kata Felix.

Bank Indonesia (BI) diduga melakukan intervensi laju penguatan rupiah akhir pekan kemarin menyusul penguatan nilai tukar yang bombastis.

Indikasi itu dikuatkan pernyataan Pejabat Sementara Gubernur BI Darmin Nasution kepada pers di gedung BI Jakarta, Jumat (25/6/2010) lalu. "Rupiah masih bisa menguat, tapi BI juga bisa berperan menahan supaya jangan terlalu kuat rupiahnya karena, yah kalau terlalu kuat nanti eksportir kita menderita," kata Darmin.

Menurut Felix, ekspektasi pertumbuhan ekonomi 7 persen tahun ini ikut membuat investor terutama investor asing untuk memasukkan modalnya ke pasar finansial domestik. "Memang masih ada keraguan sedikit saat ini sejauh mana krisis Eropa, apakah ini baru awal dan masih berlanjut namun menurut saya kalau itu terjadi tidak sedahsyat dengan krisis kemarin," kata dia.

Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Indef Ahmad Erani Mustika mengatakan jika nilai tukar rupiah menembus level Rp 9.000 per dollar AS maka konsekuensinya daya saing produk ekspor Indonesia di pasar internasional ikut melemah.

"Jadi penguatan nilai tukar yang tidak diikuti dengan perbaikan efisiensi justru merugikan ekonomi nasional. Saya rasa memang nilai tukar Rp 9500 per dolar AS sudah cukup ideal untuk ekonomi kita, sehingga selama masih lama rentang itu BI tidak perlu intervensi," papar dia.(*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com