Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2010, 09:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu (14/7/2010) pagi turun 10 poin, karena pelaku kembali melepas mata uang Indonesia, setelah pada sore hari sempat menguat hingga berada di level Rp 9.035 per dollar.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun menjadi Rp 9.045-Rp 9.055 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 9.035-Rp 9.045.

Direktur Currency Management Group, Farial Anwar mengatakan, rupiah sepanjang pekan ini akan berada dalam kisaran sempit antara Rp 9.050 sampai Rp 9.100 per dollar. "Rupiah juga akan sulit untuk mendekati angka Rp 9.000 per dollar AS, karena Bank Indonesia (BI) akan selalu berada di pasar menjaga pergerakannya," katanya.

Menurut  Farial Anwar , rupiah akan bergerak naik apabila sentimen positif pasar yang kuat mampu mendongkrak posisi rupiah dalam kisaran sempit. "Kami memperkirakan rupiah akan dapat bergerak naik, apabila semua faktor positif seperti pemerintah mempercepat pencairan anggaran belanja modal, aktifnya perbankan menyalurkan kredit dan masuknya investor dengan meningkatkan investasi maka sektor infrastruktur dapat memicu ekonomi nasional tumbuh lebih cepat," katanya.

Pelaku asing, lanjut dia saat ini bersikap hati-hati dalam melakukan investasi di dalam negeri, mereka kemungkinan menunggu reaksi BI terhadap laju inflasi pada bulan-bulan berikut. "Laju inflasi Nopember mendatang diperkirakan akan meningkat mendorong BI menaikkan BI Rate, namun BI kemungkinan berusaha mempertahankan bunga acuan itu," katanya.

Menurut dia, apabila BI Rate naik sangat berbahaya, karena pelaku asing akan menyerbu instrumen BI dan menempatkan dananya di obligasi pemerintah seperti Surat Utang Negara (SUN). "Kami memperkirakan BI akan berusaha menahan, kecuali apabila desakan pasar makin kuat," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com