Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibantah, Ada Akal-akalan soal Premium

Kompas.com - 22/07/2010, 18:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pertamina menegaskan bahwa mereka sudah melakukan standar pengawasan dan pengendalian mutu yang ketat terhadap produk bahan bakar premium. Hal ini diamini oleh sejumlah pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum yang masuk saluran distribusi dan pengawasan Pertamina.

Chairil, salah satu pengelola SPBU yang terletak di bilangan Mampang, Jakarta Selatan, menegaskan bahwa tidak mungkin pihak SPBU melakukan akal-akalan dengan mempermainkan kualitas premium menjadi di bawah standar. "Tidak bisa diakal-akalin ataupun dicampur-campur. Semua ada pengawasan yang ketat. Kalau dimainkan, jelas pasti ketahuan," kata Chairil, Kamis (22/7/2010).

Mengenai kabar rusaknya ribuan taksi Blue Bird Group pada bagian pompa bensin (fuel pump), Chairil meyakini, hal itu tidak mungkin disebabkan oleh kualitas premium Pertamina. Pasalnya, premium yang dijual di tiap SPBU telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM. "Tiap SPBU itu pengawasannya ketat sekali. Tiap tiga bulan sekali selalu dicek, mulai dari meteran alat pengisian, pompa, tangki, sampai pelayanannya juga," kata dia.

Menurut Chairil, jika ada SPBU yang diketahui tidak memenuhi standar yang ditetapkan Pertamina, maka ada sanksi tegas yang dijatuhkan kepada pengelolanya. "Kalau sampai tidak memenuhi persyaratan, label 'Pasti Pas' bisa dicabut, bahkan bisa dicabut izinnya," kata dia.

Chairil menambahkan, hingga kini pun pihaknya tidak pernah menerima komplain dari para konsumen terkait kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang dia jual. Para pengendara, baik kendaraan pribadi, maupun taksi, tetap mengisi bahan bakar di SPBU distributor Pertamina itu seperti biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com