Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panas Bumi Dieksplorasi

Kompas.com - 28/07/2010, 18:42 WIB

SEMARANG, KOMPAS - Potensi panas bumi Gunung Ungaran akan segera dieksplorasi untuk menentukan potensi riil sebagai pembangkit listrik. Ditargetkan empat hingga lima tahun mendatang pembangkit listrik panas bumi Gunung Ungaran akan menyumbangkan daya sebanyak 55 megawatt bagi jaringan listrik Jawa-Bali.

"Sesuai jadwal, pembangkit listrik ini diharapkan mulai beroperasi tahun 2014. Sudah ada tender internasional oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pemenangnya sudah didapatkan, yakni PT Golden Spike Energy Indonesia," kata Kepala Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Semarang Totit Oktoriyanto di Ungaran, Selasa (27/7).

PT Golden Spike Energy Indonesia merupakan perusahaan yang banyak bergerak di bidang minyak dan gas. Perusahaan ini juga berpengalaman di bidang panas bumi.

Dalam dokumen tender yang diajukan perusahaan, investasi yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi ini mencapai 330 juta dollar Amerika Serikat atau lebih kurang setara dengan Rp 3 triliun.

Menurut Totit, eksplorasi akan dilakukan pemenang tender dalam dua tahun mendatang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui potensi riil panas bumi di Gunung Ungaran yang selama ini diperkirakan sekitar 50 MW.

Selain itu, eksplorasi dan penelitian di lahan sekitar 29.000 hektar di perbatasan Kabupaten Semarang dan Kendal itu untuk mengetahui lokasi pengeboran yang paling tepat.

Adapun untuk pengeboran dan pembangkit listrik diperkirakan menggunakan lahan seluas 6-20 hektar.

Amdal dilakukan 2011-2012

Kepala Bidang Pengembangan Wilayah pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Semarang Tri Suharyanto menambahkan, penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) akan dilakukan 2011-2012.

Sementara untuk pemasangan instalasi, menurut Tri, direncanakan berlangsung tahun 2013-2015.

Beberapa kali mundur

Lelang potensi panas bumi Gunung Ungaran sebelumnya beberapa kali mundur sejak izin wilayah kerja pertambangan panas bumi dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2007.

Selain itu, sempat muncul kekhawatiran dari sejumlah masyarakat di sekitar lokasi Gunung Ungaran, kegiatan eksplorasi ini akan membahayakan keselamatan warga setempat.

Kekhawatiran warga terhadap eksplorasi panas bumi ini juga karena di sekitar Gunung Ungaran terdapat lokasi pariwisata dan cagar budaya berupa kompleks Candi Gedongsongo.

Menanggapi kekhawatiran tersebut, Totit menjamin akan ada semacam sabuk hijau berupa hutan selebar 100 meter. Jarak terdekat sabuk hijau yang memisahkan sumur dengan candi sekitar 600 meter.

"Di Dieng, jarak sumur eksploitasi dengan Candi Arjuna sekitar 200 meter dan tidak merusak candi," ujar Totit. (GAL)  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com