Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta Klarifikasi soal Kenaikan Elpiji 3 Kg

Kompas.com - 24/08/2010, 22:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah menilai, berita tentang rencana kenaikan elpiji 3 kg seolah-olah sudah menjadi keputusan. Padahal, menurut Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, rencana itu merupakan bagian dari berbagai opsi yang belum diputuskan lantaran masih dibahas.

Menurut Hatta, berbagai opsi untuk menghindari terjadinya disparitas harga antara elpiji 3 kg dan elpiij 12 kg hingga kini masih dipikirkan secara mendalam. Pasalnya, tidak hanya menyangkut menghilangkan disparitas harga semata, tapi juga tidak membebani masyarakat pengguna elpiji 3 kg. "Jadi, kalau ada berita-berita yang mengatakan bahwa pemerintah hanya bisa menaikkan saja, itu tidak betul," kata Hatta seusai sidang kabinet paripurna di kantor Kepresidenan, Selasa (24/8/2010).

Hatta mengatakan, pemerintah menjamin apa pun opsi yang diambil untuk menghapus disparitas harga sehingga tidak akan memberikan beban tambahan kepada konsumen pengguna elpiji 3 kg. Pasalnya, kata Hatta, elpiji 3 kg sejatinya adalah program nasional untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak tanah.

Hatta juga menambahkan, saat ini pemerintah terus menggulirkan sosialisasi door to door melalui media. Selain itu, setiap tabung elpiji akan dipasangi stiker. Isinya, cara penggunaan, pencegahan terhadap ledakan, dan apa yang harus dilakukan jika terjadi tanda-tanda kebocoran.

PT Pertamina juga terus melakukan pengawasan terhadap tabung elpiji 3 kg dan komponennya, seperti selang, regulator, katup tabung, dan karet di dalam katup. "Sampai saat ini sudah dilakukan penarikan 2 juta tabung yang harus dilakukan penggantian oleh Pertamina," ungkap politikus Partai Amanat Nasional itu.

Selain itu, polisi juga terus menindak para pelaku pengoplosan elpiji. "Telah disita banyak sekali di Surabaya, Jakarta, dan Manado," imbuh Hatta. (Hans Henricus/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com