Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi "Tawur" Warnai Mudik di Pantura

Kompas.com - 05/09/2010, 05:14 WIB

SUBANG, KOMPAS.com--Tradisi "tawur" atau memungut uang recehan di Jembatan Sewo Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar), mewarnai suasana mudik Lebaran tahun 2010, yang dilaksanakan pada Sabtu.

Pada enam hari menjelang (H-6) Lebaran 2010 tradisi "tawur" di Jembatan Sewo, Kecamatan Pusakajaya, Subang itu mulai terlihat masyarakat yang melintas  dan mewarnai suasana arus mudik di kawasan pantai utara (Pantura) Subang.

Atas adanya pelaksanaan tradisi itu, pihak kepolisian setempat mengimbau para pemudik yang hendak melintas di jalur Pantura Subang diimbau untuk mewaspadai warga yang berada di kawasan Jembatan Sewo, yang tengah menunggu untuk memungut uang recehan dari para pemudik yang melewati jembatan tersebut.

Kawasan Jembatan Sewo, Kecamatan Pusakajaya Subang yang merupakan daerah perbatasan antara Subang dengan Kabupaten Indramayu tersebut merupakan daerah rawan kecelakaan lalu lintas.

Menurut Widia (12), salah seorang anak warga Kecamatan Pusakajaya Subang yang turut serta dalam kegiatan tradisi memungut uang logam di Jembatan Sewo, tradisi "tawur" sudah menjadi budaya turun-temurun bagi warga Pusakajaya, Subang.

Widia mengatakan, dirinya mulai ikut tradisi memungut uang logam di jembatan itu sejak suasana mudik Idul Fitri tahun 2009.

Perlengkapan yang digunakan para warga pada saat memungut uang recehan yang dilempar oleh pemudik di kawasan Jembatan Sewo hanyalah berupa satu buah sapu lidi panjang.

"Sapu lidi panjang ini berfungsi untuk mengambil uang yang berada di tengah jalan sehingga kita tidak perlu lari ke tengah jalan untuk mengambil uang yang dilempar para pemudik tersebut," katanya.

Ia mengatakan, pendapatan dari memungut uang hasil "tawur" pada suasana mudik terbilang mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hari-hari biasa.

"Jika pada hari biasa saya hanya mampu mendapatkan uang pungutan dari para pengendara yang lewat sebesar Rp7.000 per hari, sedangkan jika pada suasana mudik Lebaran pendapatan saya mampu mencapai Rp15 ribu per harinya," kata Widia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com