Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Penumpang Padati Stasiun Senen

Kompas.com - 05/09/2010, 13:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga H-6 menjelang Lebaran, Sabtu (4/9/2010) kemarin, sekitar 38.238 penumpang kembali ke kampung halamannya melalui Stasiun Senen. Secara kumulatif, angka ini turun dibandingkan tahun 2009 yang mencapai 43.579 orang.

Khusus Sabtu kemarin, ada 11.458 penumpang yang mudik melalui Stasiun Senen. Kepala Humas Daops I PT KA Mateta R kepada Kompas.com, Minggu di Stasiun Senen, menjelaskan, puncak arus mudik di Stasiun Senen terjadi pada H-3 atau hari Selasa mendatang.

Pada tahun 2009, sebanyak 21.799 orang mudik melalui Stasiun Senen. Belum ada data jumlah penumpang hari ini, tetapi Mateta memperkirakan 14.000 penumpang akan berangkat dari Stasiun Senen hari ini dengan menggunakan 22 kereta.

Sementara itu, pantauan Kompas.com, ribuan calon penumpang memadati loket tiket. Sebanyak 6 loket melayani tujuan Jatibarang, Arjawinangun, CN Prujakan, Brebes, Tegal, Semarang Poncol, Solo Jebres, Madiun, Kertosono, Kediri, Blitar, Malang, Pekalongan, Bojonegoro, Lamongan, Surabaya Pasar Turi, Semarang Tawang, Madiun, Jombang Nganjuk, Kertosono, Kediri, Cirebon, Tegal, Pemalang, dan Pekalongan.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2010, pengelola stasiun memusatkan kepadatan calon penumpang di luar peron. Calon penumpang yang diizinkan masuk ke peron hanya yang hendak berangkat. Calon penumpang dengan jadwal keberangkatan malam hari tak diperkenankan masuk  peron.

Sekilas, terlihat penumpukan penumpang di luar peron. Menanggapi hal ini, Mateta mengatakan, pengaturan ini ditujukan untuk kenyamanan dan keamanan calon penumpang. "Pengaturan ini mencegah penumpang salah naik kereta," katanya.

Mateta menambahkan, atas dasar masukan masyarakat, pengelola menyediakan ruang ibu menyusui yang terdapat di dalam peron. Sayangnya, sosialisasi keberadaan ruang menyusui tak optimal. Terlebih, pusat keramaian terletak di luar peron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com