Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal "Stress Test" IMF, DPR Dukung BI

Kompas.com - 21/09/2010, 11:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi XI (Komisi Keuangan) DPR RI Andi Rahmat mendukung upaya Bank Indonesia (BI) untuk tidak menaikkan BI Rate dan tetap mempertahankannya pada level 6,5 persen saat ini kendati stress test Dana Moneter Internasional (IMF) merekomendasikan BI menaikkan BI Rate.

"Saya mendukung BI pertahankan BI Rate daripada laporan IMF itu, dan itu memang salah satunya saran IMF untuk atasi defisit dalam operasi moneter BI," kata Andi di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Senin (20/9/2010).

Dijelaskan, kebijakan BI yang menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) primer dari 5 persen menjadi 8 persen yang akan diberlakukan pada 1 November 2010 sudah tepat jika dibandingkan BI harus menaikkan BI Rate. "Kalau naikkan GWM ongkosnya di bank. Apalagi dikaitkan dengan LDR (loan to deposit ratio) itu kan akal-akalan saja," kata Andi.

Menurut dia, dengan kebijakan itu, bank jadi harus hati-hati dan kebijakan ini justru efektif menurunkan jumlah uang beredar yang melimpah akibat kebijakan stimulus fiskal yang digelontorkan beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, IMF mengeluarkan stress test terhadap perbankan RI dalam laporan financial system stability assesment (FSSA) akhir pekan lalu. Biasanya stress test ini dikeluarkan IMF untuk melihat daya tahan perbankan Indonesia jika sewaktu-waktu ada krisis ekonomi.

Disebutkan, sistem perbankan Indonesia sebenarnya bagus dengan permodalan cukup, tetapi beberapa bank dianggap masih rentan terhadap risiko kredit. Stress test diujikan ke 121 bank dengan analisis top down dan khususnya 12 bank terbesar dengan analisis bottom up. Sebelumnya, Gubernur BI Darmin Nasution juga mengatakan tidak peduli dengan hasil stress test BI itu. "Ya, IMF boleh ngomong apa saja, yang pasti BI punya pertimbangan sendiri," kata Darmin kepada pers di Gedung BI Jakarta, Jumat (17/9/2010) pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com