Selain Pertamina yang berminat terhadap Blok Mahakam, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga telah meminta porsi kepemilikan di Blok Mahakam.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh mengatakan, pemerintah menjamin kepentingan investasi perusahaan di Blok Mahakam akan terjaga dalam pembicaraan perpanjangan kontrak.
Blok Mahakam menjadi incaran karena memasok sekitar 35 persen produksi gas nasional. Blok Mahakam diperkirakan masih memiliki sebanyak 11,7 persen cadangan terbukti gas nasional, atau 12,7 triliun kaki kubik (TCF).
Catatan Litbang Kompas, Blok Mahakam, yang berlokasi di lepas pantai Kalimantan Timur, mulai dieksplorasi tahun 1967 oleh Inpex Corporation Jepang, tetapi tidak menghasilkan sumber minyak ataupun gas.
Inpex lalu menggandeng Total E&P pada 1970 untuk melanjutkan eksplorasi. Tahun 1972 blok itu mulai produktif dengan ditemukannya lapangan minyak Berkapai, Handil, dan Tambora di delta Sungai Mahakam.
Sekitar 20 persen dari produksi blok itu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, yakni untuk Pembangkit Listrik Bontang dan PT Pupuk Kalimantan Timur. Sisanya, 80 persen, diekspor ke Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.