Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakili SBY, Boediono Berdiri di Ujung

Kompas.com - 14/11/2010, 11:41 WIB

YOKOHAMA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Boediono tampaknya harus maklum kalau ia cuma mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara penutupan pertemuan ekonomi negara-negara Asia Pasific (APEC) di Conference Centre, Pacifico Yokohama, Jepang, Minggu (14/11/2010) siang waktu setempat.

Posisi berdiri Boediono saat pernyataan kesimpulan akhir dari pertemuan negara-negara Asia Pasific (APEC), atau Leaders Declaration, nyaris diletakkan di posisi ujung dari 21 kepala pemerintahan. Wapres berdiri tepat sebelum Deputi Perdana Menteri Malaysia yang berada di ujung kiri. Sementara PM Papua Niugini berada di posisi paling ujung kanan. Di tengah, berdiri Perdana Menteri Jepang Naoto Kan.

Dalam pernyataan bersama itu, PM Jepang berada di podium utama, yang diapit Presiden AS dan PM Singapura. Ia menyampaikan kesimpulan dari pertemuan ekonomi negara-negara Asia Pasific, yang diberi judul "Visi Yokohama, Bogor, dan Keluar".

Pernyataan itu berisikan adanya terobosan sejak 1994 sampai 2009 di antara negara-negara Asia Pasifik, yaitu meningkatnya total perdagangan sampai 7,1 persen per tahun. Adapun investasi asing yang masuk ke wilayah negara-negara Asia Pasifik meningkat 13 persen per tahun sejak 1994 sampai 2008 lalu. Sementara tarif rata-rata per wilayah turun dari sebelumnya 10,8 persen tahun 1996 menjadi 6,6 persen tahun 2008.

Diharapkan, tarif ke depan akan turun lagi sehingga biaya akan jauh lebih murah. Peta jalan mewujudkan negara-negara Asia Pasific yang sejahtera harus diwujudkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com