Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pandan Bertemu Vodka

Kompas.com - 03/12/2010, 21:49 WIB

Pernah terjadi dalam ajang Indonesia Finlandia Vodka 2010, salah satu peserta menyajikan cocktail yang unik. Markku Raittinen dan Pekka Pellinen, duta dari Finlandia Vodka dan juga juri Indonesia Finlandia Vodka, berkomentar bahwa rasanya enak tapi mereka tidak tahu bahan apa yang membuat rasanya unik. Ternyata peserta tersebut mencampur Finlandia Vodka dengan daun pandan.

Tentu saja Markku dan Pekka tidak tahu pandan, karena mereka asli orang Finlandia. Sampai-sampai selesai acara, saking penasarannya Markku meminta daun pandan untuk dibawa pulang. Vodka tanpa rasa memang cocok dikombinasikan dengan bahan dan minuman alkohol lainnya.

Markku menceritakan bahwa Finlandia Vodka berbeda dengan Vodka dari merek-merek lain. Finlandia Vodka terbuat dari air murni es alam yang ada di Finlandia dan barley (sejenis gandum untuk membuat minuman alkohol) khas Finlandia.

"Barley jenis ini hanya ada di Finlandia karena mendapatkan efek dari midnight sun," jelas Markku.

Midnight sun merupakan fenomena unik yang terjadi di wilayah kutub utara. Pada musim panas, matahari enggan terbenam. Jadinya, matahari pun bersinar selama 73 hari di Finlandia.

Selain itu, Finlandia Vodka sudah melewati sejarah panjang lebih dari 100 tahun. Karena itu, orang-orang Finlandia telah memiliki teknik penyulingan dan pembuatan tersendiri. Hasilnya tak perlu dipertanyakan lagi. Rasa dari Finlandia Vodka memang beda. Ada sensasi halus penuh kelembutan saat menyentuh lidah dan tidak terasa membakar kerongkongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com