Namun, pada dasarnya antara Citizen (masyarakat) dengan Nettizen adalah orang yang sama. "Netizen adalah citizen itu sendiri," ucap blogger Wicaksana, atau yanga akrab dipanggil Ndorokakung, Kamis (16/12/2010), dalam seminar The Markplus Conference 2011, di Pacific Place, Jakarta.
Akan tetapi, Ndorokakung menyadari meski merupakan individu yang sama, tapi interaksi yang terjadi antara netizen berbeda dengan citizen. Di sini, produsen harus berhati-hati karena ada cara-cara khusus yang perlu diciptakan dalam berkomunikasi dengan nettizen. Ciri khas netizen, ungkap Ndoro, yang pertama yakni netizen terbiasa menyebarkan informasi kepada netizen lain dalam komunitasnya. "Mereka biasa menyebarkan informasi dari tautan yang mengarah pada produk atau layanan atau berita," ucap Ndoro.
Ciri kedua, lanjut Ndoro, netizen menyukai hal-hal yang unik. "Mereka itu anehnya suka sekali menggunakan wisdom, kata bijak, opini, bahkan puisi gombal pun menjadi laku dan menarik para nettizen. Buktinya lihat saja di twitter, banyak akun fiktif yang aneh-aneh," ungkap Ndoro.
Lalu, bagaimana caranya agar produsen bisa masuk ke dalam komunitas maya para netizen ini? "Mungkin gaya komunikasinya perlu mengikuti mood media sosial. Selain itu, ciri khas utama komunikasi di social media larangan pertama adalah dilarang berjualan langsung atau hard selling, mungkin cara-cara unik yang sesuai karakter netizen harus dilakukan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.