Presdir BCA: "Kompas" bagai Belahan Jiwa

JAKARTA, KOMPAS.com — Tentu tak banyak yang tahu aktivitas rutin setiap harinya dari seorang DE Setijoso sebagai Presiden Direktur BCA dalam hari-harinya yang supersibuk. Namun, Setijoso mengaku tak pernah meninggalkan aktivitas membaca setiap harinya, terutama membaca surat kabar Kompas.

Hal itu dibeberkannya ketika memberikan sambutan dalam penandatangan perjanjian kerja sama program promosi bersama (joint promotion) antara Kompas-Gramedia dan PT BCA Tbk di Hotel Santika, Rabu (5/1/2011). Bahkan, menurutnya, berita-berita Kompas sudah seperti menjadi belahan jiwanya.

"Ini adalah kerja sama pertama kami tahun ini. Kenapa ini kerja sama yang pertama, kalau kami lihat ritme hidup sehari-hari maka tentu yang saya pikirkan saya tiap pagi selalu baca Kompas. Kalau tidak ada Kompas itu seperti kehilangan belahan jiwa. Rasanya tidak lengkap," ungkapnya disambut antusias hadirin yang datang.

Setijoso mengatakan, dirinya selalu "melahap" informasi-informasi yang aktual dan faktual dari Kompas setiap pagi sambil menikmati secangkir teh hangat dan makanan ringan. "Saya merasa itu berkah Tuhan, bisa bangun pagi dengan sehat lalu baca Kompas," ujarnya.

Karena itu, kerja sama kali ini, lanjutnya, dimaknai bukan hanya sekadar kerja sama bisnis dan komersial semata antara kedua perusahaan, melainkan bagaikan kerja sama antara dua insan yang berbeda ladang kerja tetapi memiliki pandangan dan aliran jiwa yang sama dalam meningkatkan kualitas anak bangsa yang berwawasan sehingga bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia yang luar biasa.

"Kami berada dalam bisnis berbeda, tapi akhirnya kesepakatan gampang kami peroleh karena apa yang disebut Pak Jakob Oetama, cara memandang dunia yang sama, jadi kesepakatan cepat diperoleh," tandasnya.