Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Barongsai di Kuta

Kompas.com - 02/02/2011, 20:49 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com--Prosesi barongsai dan naga yang dikemas dalam atraksi unik dan menarik akan mengawali perayaan Tahun Baru Imlek 2562 di kawasan wisata Kuta dan sekitarnya, Rabu petang.

Prosesi menempuh jalur mengelilingi Vihara Dharmayana dan jalan-jalan protokol di kawasan Kuta dan sekitarnya melibatkan lima barongsai dan satu naga, kata penanggung jawab Vihara Dharmayana Kuta Indra Suarlin di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, pergelaran barongsai dan naga "ngelawang" berlangsung sekitar dua jam, 17.00-19.00 Wita dan diupayakan sedapat mungkin tidak mengganggu lalu lintas yang kondisinya selama ini sangat padat.

"Ngelawang" yang akan dimulai sore hari ini sudah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian setempat dan "pecalang" (petugas keamanan desa adat Kuta) untuk membantu kelancarannya, mengingat arus lalu lintas di kawasan Kuta sangat padat.

"Banyak permintaan agar prosesi itu melewati pantai Kuta, tempat wisatawan mancanegara berjemur sambil menikmati deburan ombak, namun hal itu tidak dapat dipenuhi, khawatir kemacetan lalu lintas tidak dapat dihindari," ujar Indra Suarlin.

Prosesi "Ngelawang" bermakna menyeimbangkan dan mengusir kekuatan jahat yang mengganggu kehidupan manusia, dan hal itu dilakukan secara berkesinambungan mengawali perayaan tahun baru Imlek.

Kegiatan tersebut sengaja dilaksanakan sehari lebih awal dari tahun baru Imlek, guna memberikan kesempatan kepada umat Budha untuk melaksanakan Perayaan Tahun Baru Imlek 2562 secara khidmat yang jatuh pada hari Kamis (3/2).

Umat Budha, khususnya keturunan Tionghoa di Bali pada Hari Raya Suci Imlek melakukan persembahyangan di rumah mereka masing-masing, kemudian dilanjutkan ke Vihara dan Kelenteng.

"Persembahyangan dilakukan sesuai tradisi yang diwarisi secara turun temurun," ujar Indra Suarlin yang juga Ketua Ketua Yayasan yang mengayomi Vihara Dharmayana Kuta.

Pemasangan hiasan bambu (penjor), penyalaan lilin, hiasan lampu (lampion), serta persembahan hidangan buah-buahan dan berbagai macam kue menjadi ciri khas perayaan Imlek pada setiap Vihara dan Kelenteng di Bali.

Persembahyangan berlangsung seperti hari-hari biasa, namun kali ini agak istimewa, karena disertai dengan pemberian makanan khas kepada mereka yang dinilai berjasa dalam mengembangkan usaha maupun kehidupan pribadi.

Perayaan Imlek tahun ini lebih menekankan pada perdamaian dunia, rasa gotong royong dan kebersamaan, termasuk dengan umat lain.

Hari Raya Imlek kental dengan nuansa kehangatan, yang berawal dari tradisi pergantian musim gugur ke musim semi di dataran Tionghoa.

Namun tradisi itu tetap diwarisi secara turun temurun yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Perayaan di sejumlah Vihara di Bali juga dimeriahkan dengan pegelaran barongsai, kesenian khas China, ujar Indra Suarlin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pemerintah Klaim Target Produksi Minyak 1 Juta Barrel Dongkrak Investasi

    Pemerintah Klaim Target Produksi Minyak 1 Juta Barrel Dongkrak Investasi

    Whats New
    BPK: Negara Berpotensi Kehilangan PNBP Rp 3 Triliun dari Kebijakan Bebas Visa Kunjungan

    BPK: Negara Berpotensi Kehilangan PNBP Rp 3 Triliun dari Kebijakan Bebas Visa Kunjungan

    Whats New
    Tingkatkan Akurasi dan Percepat Proses Akuntansi hingga 83 Persen, Software ERP Jadi Kunci Pertumbuhan Bisnis pada 2024

    Tingkatkan Akurasi dan Percepat Proses Akuntansi hingga 83 Persen, Software ERP Jadi Kunci Pertumbuhan Bisnis pada 2024

    Whats New
    Bulog Akan Akusisi Sumber Beras di Kamboja, Ombudsman Sebut Terobosan Bagus

    Bulog Akan Akusisi Sumber Beras di Kamboja, Ombudsman Sebut Terobosan Bagus

    Whats New
    HSG Ambles 1,42 Persen, Rupiah Anjlok ke Level Rp 16.412

    HSG Ambles 1,42 Persen, Rupiah Anjlok ke Level Rp 16.412

    Whats New
    Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 16.400 per Dollar AS di Pasar Spot

    Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 16.400 per Dollar AS di Pasar Spot

    Whats New
    Jaga Inflasi, Pemerintah Sudah Kucurkan Rp 52,56 Triliun

    Jaga Inflasi, Pemerintah Sudah Kucurkan Rp 52,56 Triliun

    Whats New
    Bakal Ada Peta Jalan Industri Dana Penisun, Apa Pentingnya buat Kita?

    Bakal Ada Peta Jalan Industri Dana Penisun, Apa Pentingnya buat Kita?

    Whats New
    KKP: 500 Juta Benih Lobster Keluar dari RI secara Ilegal Setiap Tahun, Negara Rugi Triliunan

    KKP: 500 Juta Benih Lobster Keluar dari RI secara Ilegal Setiap Tahun, Negara Rugi Triliunan

    Whats New
    Ini Kata Menko Airlangga soal Usulan Korban Judi Online Dapat Bansos

    Ini Kata Menko Airlangga soal Usulan Korban Judi Online Dapat Bansos

    Whats New
    Lowongan Kerja BUMN Yodya Karya, Ini Posisi dan Persyaratannya

    Lowongan Kerja BUMN Yodya Karya, Ini Posisi dan Persyaratannya

    Work Smart
    OJK Dorong Penerbitan Ketentuan Baku Asuransi Kendaraan Listrik

    OJK Dorong Penerbitan Ketentuan Baku Asuransi Kendaraan Listrik

    Whats New
    Tujuh Tips Bijak Menggunakan Produk Deposito di BPR

    Tujuh Tips Bijak Menggunakan Produk Deposito di BPR

    Whats New
    Perkokoh Ekonomi Nasional, Shopee Dorong UMKM Bertransformasi dan Berdaya Saing

    Perkokoh Ekonomi Nasional, Shopee Dorong UMKM Bertransformasi dan Berdaya Saing

    Whats New
    Relaksasi Aturan Impor Dinilai Picu Pabrik Tekstil Tutup, Pengusaha Minta Jokowi Turun Tangan

    Relaksasi Aturan Impor Dinilai Picu Pabrik Tekstil Tutup, Pengusaha Minta Jokowi Turun Tangan

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com