Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

XL Akan Merger dengan Smartfren, Bakal Ada PHK?

Kompas.com - 14/06/2024, 10:44 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Axiata Group Berhad selaku induk usaha dari PT XL Axiata Tbk, (EXCL) masih belum ada rencana untuk melakukan pengurangan jumlah karyawan setelah merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk.

Hal ini diungkapkan Group Chief Financial Officer Axiata Group Berhad Nik Rizal Kamil saat media briefing di Hotel JW Marriott, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

"Saat ini belum ada rencana untuk melakukan pengurangan karyawan," ujar Rizal saat media briefing di Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Baca juga: Axiata Group Targetkan Proses Merger XL dan Smartfren Rampung Akhir 2024

Rizal mengungkapkan, justru setelah merger, karyawan dari dua perusahaan tetap dibutuhkan untuk mempercepat proses integrasi.

Namun dia tidak menampik bahwa biasanya setelah proses merger perusahaan akan mengurangi jumlah karyawannya untuk posisi yang tumpang-tindih.

Meski demikian, pihaknya akan berupaya untuk memindahkan karyawan ke posisi lain atau melatih mereka untuk mengerjakan posisi baru yang sesuai dengan fokus perusahaan.

Namun tentunya keputusan untuk mengurangi jumlah karyawan ini baru bisa diketahui setelah proses merger selesai.

"Misalnya, jika ada dua orang yang melakukan satu pekerjaan, kita mungkin perlu melepaskan satu orang. Namun jika orang tersebut dapat dilatih kembali untuk, katakanlah, digital, sehingga perusahaan hasil merger akan menjadi besar di bidang digital, maka kami akan melakukannya," jelasnya.

Alih-alih pengurangan karyawan akibat merger, dia justru mengkhawatirkan pengurangan karyawan akibat perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Sebab, pengurangan karyawan akibat merger masih bisa dihindari sedangkan pengurangan karyawan akibat pekerjaan diambil alih AI sangat memungkinkan terjadi.

"AI menurut saya ini adalah ancaman besar. Bukan sekarang, tapi pada akhirnya hal itu menjadi ancaman," kata dia.

"Jadi sekarang perlu melihat bagaimana dapat melatih orang-orang dan karyawan untuk melakukan hal-hal yang bernilai tambah lebih tinggi yang pada dasarnya tidak dapat dilakukan oleh AI atau robot," tuturnya.

Sebelumnya, Axiata Group Berhad menargetkan proses merger antara XL Axiata dan Smartfren Telecom rampung akhir 2024 seiring dengan selesainya proses due diligence yang baru mulai dikerjakan dan akan selesai selambatnya 4 bulan ke depan.

Pada proses due diligence ini, pihak XL Axiata dan Smartfren akan saling meninjau perusahaan masing-masing. Adapun yang ditinjau meliputi sisi komersial, teknologi, kinerja keuangan, hingga spektrum operasi. Bersamaan dengan proses due diligence tersebut, keduanya juga akan melakukan proses negosiasi untuk mempercepat proses merger.

"Kalau harapan kami untuk diselesaikan di ujung tahun ini. Tapi selain due diligence kita tetap takluk kepada regulatory process," kata Rizal.

Baca juga: Banyak Perusahaan Tekstil Lakukan PHK, Menaker: Hak-hak Pekerja Harus Diberikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com