Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran Pemerintah Indonesia Gagal Jadi Negara Maju

Kompas.com - 14/06/2024, 06:38 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan, Indonesia dapat masuk ke dalam kategori negara maju pada 2045. Namun, pemerintah mengakui adanya kekhawatiran "mimpi" itu gagal terealisasi, dan Indonesia masuk dalam jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap.

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, untuk terlepas dari middle income trap, pendapatan nasional bruto alias Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia perlu mencapai level 7.500 dollar AS pada 2029. Angka itu dapat terealisasi jika pertumbuhan ekonomi mencapai 6 persen secara berkelanjutan.

Dengan angka pertumbuhan tersebut, maka peluang Indonesia menjadi negara maju pada 2045 menjadi terbuka. Sebab, dengan jumlah penduduk dunia yang terus bertambah, Indonesia sudah mencipatakan fondasi yang kuat untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi tinggi yang berkelanjutan.

Baca juga: Menko Airlangga Targetkan Pendapatan Per Kapita 30.000 Dollar AS Jika RI Gabung OECD

"Kalau kita bisa mencapai 7.500 dollar AS per kapita, maka window opportunity dalam 2025 ke 2029 mudah-mudahan membawa kita on track mencapai (GNI per kapita) 26.000 dollar AS ke atas pada 2045," ujar dia, dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Kamis (13/6/2024).

Namun demikian, Suharso mengaku khawatir dengan target Indonesia menjadi negara maju pada 2045 jika angka GNI per kapita di level 7.500 dollar AS pada 2029 tidak tercapai.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bank Duni, GNI per kapita Indonesia baru mencapai 4.580 dollar AS pada 2022. Dengan demikian, terdapat selisih sebesar 2.920 dollar AS dari target yang disebutkan Suharso.

"Kalau ini enggak tercapai, kami khawatir, seperti kekhawatiran kita semua," katanya.

Lebih lanjut Suharso menilai, upaya untuk menjadi negara maju akan semakin sulit ke depan. Ini seiring dengan jumlah populasi dunia yang bertambah.

Berdasarkan perhitungan Bappenas, jumlah penduduk dunia akan bertambah 1 miliar menjadi 9 miliar penduduk pada 2048. Semakin banyaknya jumlah manusia akan memperketat persaingan perebutan "kue" dari aktivitas ekonomi di berbagai negara.

"Kalau kita tidak aware, kita lewat itu, saya setuju itu," ucapnya.

Baca juga: Mau Kuliah Gratis Seperti di Negara Maju? Sri Mulyani: Pajaknya 70 Persen Per Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com