Pontianak, Kompas
Kawasan itu juga untuk mempercepat dan memperluas pembangunan kawasan perbatasan. ”Pendekatan pembangunan ekonomi kini sudah menggunakan pendekatan kesejahteraan, bukan hanya keamanan,” ujar Hatta seusai membuka Musyawarah Wilayah III Partai Amanat Nasional Kalimantan Barat (Kalbar), Minggu (6/2) di Pontianak. ”Kawasan ekonomi khusus itu berwujud kawasan industri untuk mengolah sumber daya yang selama ini masih kita jual dalam bentuk bahan mentah.”
Kendati penentuan kawasan ada di tangan gubernur, Hatta mengemukakan, kemungkinan besar kawasan ekonomi khusus itu setidaknya akan berada di sekitar lokasi perkebunan kelapa sawit dan pertambangan bauksit. Hatta memastikan, gubernur akan berwenang penuh mengupayakan badan usaha daerah terjun di bidang industri. ”Jangan sampai ada cerita lagi wilayah yang kaya sumber daya alam, masyarakatnya tidak menikmati. Hanya jadi penonton.”
Terkait masalah perbatasan, Gubernur Kalbar Cornelis mengatakan, tahun 2011 ini sudah ada dua pos pemeriksaan lintas batas Indonesia-Malaysia di wilayah Kalbar yang beroperasi, yakni Aruk di Kabupaten Sambas, dan Entikong di Kabupaten Sanggau. Aruk mulai dibuka 1 Januari 2011. ”Diharapkan arus perdagangan makin lancar dan memberi manfaat ekonomi pada masyarakat,” kata Cornelis.(aha)