Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Kapal Tuna Terjebak Badai Dianne

Kompas.com - 18/02/2011, 22:42 WIB

CILACAP, KOMPAS.com - Ratusan kapal jenis longline yang biasa digunakan nelayan asal Cilacap, Jawa Tengah untuk mencari ikan tuna, terjebak badai Dianne, yang melanda Samudera Hindia selatan Indonesia.

"Dari 300 kapal pencari tuna, ada sekitar 40 persennya yang saat ini sedang melaut di perairan selatan Jawa dan barat Sumatra. Kapal-kapal itu tidak bisa mencari ikan akibat adanya cuaca buruk," kata Ketua APKI Cilacap, Sampo, di Cilacap, Jumat (18/2/2011).

Ia mengatakan kapal-kapal tersebut untuk sementara bertahan di tengah laut sambil menunggu kondisi cuaca membaik.

"Kapal tidak mungkin kembali ke daratan karena sama berbahayanya dengan melanjutkan mencari ikan," katanya.

Akibat kondisi tersebut, kata dia, pengusaha kapal mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

"Setiap kapal pencari tuna membutuhkan biaya operasional hingga Rp 100 juta per bulan. Padahal, satu pengusaha bisa memiliki lebih dari 10 kapal," katanya.

Menurut dia, setiap kapal mampu mendapatkan 40-50 ikan tuna dengan berat rata-rata 60 kilogram per ekor dengan harga ekspor ke Jepang mencapai Rp 60 ribu/kg.

Dengan demikian, setiap kapal dalam kondisi normal mampu menghasilkan Rp 180 juta lebih. Jika dikurangi dengan biaya operasional, lanjutnya, masih terdapat keuntungan sebesar Rp 80 juta.

"Dalam kondisi seperti ini, satu kapal hanya mampu mendapatkan 13 ikan tuna. Jika beratnya rata-rata 60 kg/ekor, berarti pendapatannya kurang dari Rp50 juta, belum termasuk biaya operasional," katanya yang juga pemilik kapal jenis longline.

Analis cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan, badai Dianne hingga saat masih memengaruhi kondisi perairan selatan Pulau Jawa.

Dalam hal ini, badai atau siklon tropis Dianne berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di Samudera Hindia selatan Bali dan Jawa.

"Hari ini (Jumat, red.), siklon tropis Dianne berada di 19,8 derajat lintang selatan dan 109,9 derajat bujur timur atau di Samudera Hindia sekitar 1.337 kilometer barat daya Denpasar dan tidak bergerak. Tekanan di pusat siklon mencapai 986 milibar dengan kecepatan angin maksimum di pusatnya mencapai 65 knots," katanya.

Terkait kondisi tersebut, dia mengatakan, tinggi gelombang maksimum di perairan selatan Jawa Tengah pada hari Sabtu (19/2) diprakirakan berkisar antara 3,5-5 meter dengan kecepatan angin 45-65 kilometer per jam yang bertiup dari arah barat daya hingga barat laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com