Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan MICE Sumber Devisa

Kompas.com - 21/02/2011, 21:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Pameran Indonesia (Asperapi) Siti Hartati Murdaya mengatakan MICE mengalami terus peningkatan. Dalam hal ini terutama di bidang pameran sebagai industri baru terbukti telah memberikan konstribusi yang signifikan bagi devisa negara. Ia mengungkapkan hal tersebut pada jumpa pers Munas Asperapi di JIExpo, Jakarta.

Wisatawan MICE, terutama wisatawan asing yang datang untuk pameran umumnya wisatawan yang berkantong tebal. Mereka biasa menghabiskan dana belanja dalam jumlah yang jauh lebih besar dibanding wisatawan leisure. Karena itu, Hartati berharap pemerintah memperhatikan industri pameran tersebut.

Ia mengatakan meski menunjukan grafik yang terus meningkat tiap tahun, bukan berarti industri ini tanpa kendala. Ia kemudian menggambarkan belum kelarnya masalah PP 23 tentang Bea Cukai adalah sebagai bukti bahwa dukungan pemerintah masih setengah hati terhadap industri ini.

"Bea cukai untuk industri pameran disamaratakan dengan bea cukai untuk industri besar. Padahal, ini adalah dua sisi yang berbeda dan tidak dapat disamakan. Ini artinya, pemerintah melalui direktoratnya, belum memahami MICE, terutama di industri pameran," ungkapnya.

Kendala lainnya adalah skill management. Maju dan berkembangnya industri pameran sebenarnya tidak dapat diukur dari peranan asosiasinya saja. Namun, peran serta Exhibition Organizer pun sangat dibutuhkan. Menurutnya, justru EO yang bisa menentukan sebuah pameran terlaksana dengan baik atau tidak.

"Ini tentu terkait dengan SDM pameran di masing-masing perusahaan penyelenggara," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com