Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chavez Datang, Harga Minyak Turun

Kompas.com - 04/03/2011, 07:18 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia merosot pada Kamis waktu setempat, karena investor mencerna proposal Venezuela untuk misi perdamaian internasional mencegah perang saudara di Libya.

Harga acuan minyak mentah light sweet atau WTI untuk pengiriman April turun 32 sen menjadi ditutup pada 101,91 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April, kontrak yang lebih sensitif terhadap kerusuhan di Libya, turun 1,56 dolar menjadi menetap di 114,79 dolar AS per barel.

Penurunan sedikit dalam harga WTI di New York terjadi setelah dua hari berturut-turut naik tajam menambahkan lebih dari lima dolar AS untuk kontrak berjangka utama.

"Minyak di New York mundur untuk pertama kalinya dalam tiga hari setelah munculnya laporan bahwa Venezuela menawarkan untuk menengahi resolusi untuk krisis di Libya," kata Addison Armstrong, direktur riset pasar di Tradition Energy.

Libya dan Liga Arab sedang mempertimbangkan proposal oleh Presiden Venezuela Hugo Chavez pada Senin untuk membantu menemukan solusi damai terhadap krisis di negara Afrika Utara, kata seorang menteri Venezuela, Kamis.

"Pasar mengambil berita tentang mediasi Hugo Chavez ini sebagai tanda positif untuk meredakan situasi yang sedikit ganjil," kata Matt Smith dari Summit Energy. Smith mengatakan ada "sedikit profit taking" karena pasar mengambil jeda setelah naik kuat baru-baru ini. "Tapi pasar masih sangat gugup dan kemungkinan akan rally lagi setelah kami memiliki perkembangan negatif lebih lanjut," katanya.

Di Libya pada Kamis, serangan udara baru menghantam kota yang dikuasai pemberontak, Brega, warga mengatakan, di tengah kekhawatiran upaya baru pasukan yang setia kepada rezim Kadhafi untuk menguasai kembali pelabuhan minyak utama itu. Serangan di kota timur itu terjadi sehari setelah pertempuran dengan pro-rezim yang menewaskan sedikitnya 12 orang.

Kepala Libya National Oil Corporation, Shukri Ghanem, mengatakan kepada AFP bahwa produksi minyak "telah berkurang separuhnya," terutama karena kepergian pekerja asing yang takut untuk keselamatan mereka.

Ghanem, yang juga menteri minyak de facto, menolak untuk memberikan angka produksi saat ini. Tapi dia menekankan bahwa "tidak ada instalasi minyak yang rusak," menambahkan: "Kami terus memproduksi dan mengekspor" minyak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

    Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

    Whats New
    IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

    IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

    Whats New
    Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

    Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

    Whats New
    PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

    PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

    Whats New
    Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

    Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

    Whats New
    Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

    Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

    Whats New
    Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

    Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

    Whats New
    5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

    5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

    Work Smart
    Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

    Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

    Whats New
    Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

    Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

    Whats New
    Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

    Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

    Whats New
    Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

    Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

    Whats New
    Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

    Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

    Whats New
    Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

    Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

    Whats New
    Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

    Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com