Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabur dari Tokyo, Carter Jet Pribadi

Kompas.com - 17/03/2011, 08:31 WIB

RIBUAN orang panik sudah dan sedang berusaha meninggalkan Jepang. Tak hanya memakai kapal laut, pesawat terbang reguler, atau mencarter pesawat umum, para eksekutif pun mencarter pesawat jet pribadi.

Begitulah ekspresi reaktif orang asing yang panik dan takut terpapar radiasi nuklir menyusul ledakan beruntun di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi. Terutama lagi setelah makin banyak yang dilaporkan terpapar radiasi, yakni 190 orang.

Sebanyak 2 anggota tim penyelamat Australia dan 2 dari Selandia Baru, misalnya, terkena radiasi tingkat rendah setelah helikopter mereka mendarat dekat bandara yang terkena bencana tsunami, dan belakangan terpapar radiasi nuklir.

Terminal keberangkatan internasional Bandara Narita, Tokyo, Rabu (16/3), padat oleh ribuan calon penumpang. Terdeteksi adanya paparan radiasi menunjukkan, krisis nuklir sudah di luar kendali.

”Saya telah menerbangkan 14 orang dari Tokyo ke Hongkong, dengan lama penerbangan 5 jam dan 5 menit. Mereka tidak peduli soal tarif, membayar lebih tinggi 26 persen, paling sedikit 160.000 dollar AS,” kata Jackie Wu dari Hong Kong Jet, perusahaan jet pribadi, anak perusahaan HNA Group, China.

Wu melanjutkan, ”Kemarin sebuah pesawat jet carteran dari Tokyo ke Australia dengan tarif 265.000 dollar AS atau naik sekitar 20 persen.”

Jika 1 dollar AS setara dengan Rp 9.000, itu berarti tarif carter pesawat jet tersebut berkisar Rp 1,5 miliar hingga Rp 2,25 miliar. Sekali lagi, para eksekutif itu tidak peduli berapa pun tarifnya, yang penting bisa keluar dari Jepang dan bebas dari paparan radiasi nuklir itu.

Mike Walsh, CEO Asia Jet, perusahaan yang menyediakan layanan pesawat jet pribadi dan reguler, mengatakan, mereka sudah menerbangkan tiga pesawat evakuasi dari Tokyo ke Hongkong, Rabu pagi. Menjelang siang, permintaan meningkat cukup signifikan.

”Permintaan meningkat karena situasi memburuk. Makin banyak orang risau dan ingin mengungsi dari Tokyo,” kata Walsh kepada Reuters. ”Kami sekarang siap melayani lebih dari 1.000 orang yang ingin mengungsi sejak pagi,” lanjutnya.

Asia Jet memiliki lima pesawat Airbus A330 yang masing-masing dapat mengangkut hampir 300 orang.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com