Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anemia Ancam Kecerdasan Anak

Kompas.com - 26/04/2011, 14:15 WIB

Tahapan Meski selama ini anemia lebih dikenal karena menimbulkan gejala yang khas seperti pucat, lemah, letih, dan lesu, namun ternyata menurut Prof.Djajadiman, sebenarnya kekurangan besi sudah dapat terjadi sebelum menimbulkan gejala.

"Bila anemia terjadi dalam jangka waktu lama, meski kadar hemoglobinnya rendah, bisa saja tidak menunjukkan gejala khas karena tubuh telah beradaptasi," tegasnya.

Ia menambahkan, anemia tidak terjadi dalam satu malam namun melalui tiga tahapan. Pertama adalah deplesi besi atau tahap awal tubuh kekurangan besi. "Pada tahap ini cadangan besi dalam tubuh mulai berkurang tapi besi dalam plasma masih normal begitu pula nilai hemoglobin dan hematokrit," katanya.

Tahap selanjutnya adalah defisiensi besi tanpa anemia dimana cadangan besi, besi dalam plasma juga sudah berkurang tetapi hemoglobin masih normal. Pada tingkat lebih lanjut sudah terjadi anemia defisiensi besi dimana besi dalam plasma dan nilai hemogloin sudah menurun.  

Itu sebabnya, menurut Djajadiman sebenarnya pemeriksaan hemoglobin saja tidak cukup untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami ADB atau tidak.  "Perlu diperiksa juga kadar serum feritin yang menunjukkan total cadangan besi," imbuhnya.

Suplementasi

Anemia yang tidak ditanggulangi jelas akan berpengaruh pada kualitas generasi mendatang karena konsekuensi anemia di masa kanak-kanak akan berlanjut sampai dewasa.

Saat ini IDAI telah mengeluarkan pedoman pemberian suplementasi besi kepada anak dan bayi untuk menghindari ADB. Pemberian suplementasi besi ini juga sejalan dengan panduan WHO tahun 1998 yang menyatakan negara yang prevalensi anemianya lebih dari 40 persen perlu diberikan suplementasi besi tanpa dilakukan skrining.

"Jika hanya mengandalkan makanan yang mengandung besi saja tidak cukup karena anak harus mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sangat banyak, padahal daya tampung perut anak kecil," kata Djajadiman. Melakukan skirining pada seluruh anak yang beresiko ADB juga dinilai terlalu mahal.

Ditambahkan oleh Soedjatmiko, pemberian suplementasi besi sudah terbukti aman. "Beberapa penelitian sudah membuktikannya, dalam dosis rendah suplementasi besi tidak berbahaya" katanya. Ia mengutip hasil riset di Chile terhadap 1.123 bayi sehat yang lahir cukup bulan dengan kadar hemoglobin normal dan seluruhnya diberikan suplementasi besi. Hasilnya, bayi yang mendapat besi menjadi tidak rewel dan interaksi sosialnya meningkat.

Suplementasi besi ini, menurut dr.Badriul Hegar, Sp.A (K), ketua IDAI, diiringi dengan upaya peningkatan pemahaman akan bahaya anemia dan upaya pencegahannya. "Tidak hanya terpaku pada besi saja tapi perbaikan pola makan secara keseluruhan, dimulai dari ibu hamil," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Sebut AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Elon Musk Sebut AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Whats New
Tips Bikin CV yang Menarik agar Dilirik HRD

Tips Bikin CV yang Menarik agar Dilirik HRD

Whats New
Ini Jadwal Operasional BCA Selama Cuti Bersama Waisak 2024

Ini Jadwal Operasional BCA Selama Cuti Bersama Waisak 2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Neo Commerce Turun 13,8 Persen di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Neo Commerce Turun 13,8 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
5 Saham Ini Cum Date Dividen Pekan Depan, Cek Jadwal Lengkapnya

5 Saham Ini Cum Date Dividen Pekan Depan, Cek Jadwal Lengkapnya

Whats New
Strategi 'Turnaround' Ubah Rugi Jadi Laba Berhasil, Angela Simatupang Kembali Pimpin IIA Indonesia hingga 2027

Strategi "Turnaround" Ubah Rugi Jadi Laba Berhasil, Angela Simatupang Kembali Pimpin IIA Indonesia hingga 2027

Whats New
Harga Emas Terbaru 24 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 24 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 24 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 24 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 24 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Harga Bahan Pokok Jumat 24 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Whats New
Incar Pendanaan 5 Miliar Dollar AS, Saham Alibaba di Hong Kong Anjlok 5 Persen

Incar Pendanaan 5 Miliar Dollar AS, Saham Alibaba di Hong Kong Anjlok 5 Persen

Whats New
Laporan Pendapatan Nvidia Tak Mampu Jadi Katalis, Wall Street Melemah

Laporan Pendapatan Nvidia Tak Mampu Jadi Katalis, Wall Street Melemah

Whats New
Kemenhub Temukan Masih Banyak Bus Pariwisata Tak Laik Jalan

Kemenhub Temukan Masih Banyak Bus Pariwisata Tak Laik Jalan

Whats New
[POPULER MONEY] Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS | Kapan Gaji Karyawan BUMN Indofarma Bakal Dibayarkan?

[POPULER MONEY] Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS | Kapan Gaji Karyawan BUMN Indofarma Bakal Dibayarkan?

Whats New
Simak Cara Beli Tiket Kereta Cepat via BRImo dan Livin’ by Mandiri

Simak Cara Beli Tiket Kereta Cepat via BRImo dan Livin’ by Mandiri

Spend Smart
Cara Melihat Saldo ATM BCA, BRI, BNI, dan Mandiri

Cara Melihat Saldo ATM BCA, BRI, BNI, dan Mandiri

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com