Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Buruh, Jakarta Siaga I

Kompas.com - 30/04/2011, 03:51 WIB

Jakarta, Kompas - Kepolisian Daerah Metro Jaya menetapkan satus Siaga I, mulai Sabtu (30/4) hingga Minggu (1/5), guna menyambut peringatan Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei.

Kepala Bagian Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar, Jumat (29/4), mengatakan, 10.000 personel dipersiapkan melayani buruh yang merayakan Hari Buruh (May Day) mulai dari titik keberangkatan hingga lokasi ujuk rasa. ”Yang sudah melapor, ada tujuh elemen yang akan beraktivitas,” tuturnya.

Baharudin juga meminta elemen buruh dari luar Jakarta tidak masuk Jakarta untuk berunjuk rasa. Pihaknya sudah meminta polres-polres mengadakan pendekatan persuasif kepada elemen buruh.

Ribuan buruh mengepung

Sementara itu, sekitar 1.000 buruh Kota Depok siap mengepung Jakarta. Mereka berasal dari enam organisasi perburuhan yang terkonsentrasi di Depok bagian timur. ”Tuntutan kami agar pemerintah mendorong pengesahan peraturan teknis yang mengacu Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial,” tutur Sugino, Koordinator Serikat Buruh Depok, kemarin.

Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Besar Suratno memastikan akan mengawal para demonstran sampai tujuan. Sesuai informasi yang masuk ke kepolisian, para buruh Depok berangkat dari area PT Sanyo di Jalan Raya Bogor menuju Bundaran HI. ”Kami minta mereka tidak membawa alat, seperti senjata tajam, batu, ataupun pentungan selama aksi berlangsung,” katanya.

Polisi juga melarang demonstran mengendarai truk. Polisi hanya mengizinkan demonstran mengendarai angkutan penumpang seperti bus.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Depok Inu Kertapati mengharapkan para buruh tidak memaksakan kehendak kepada buruh yang tidak ikut unjuk rasa karena sebagian perusahaan beroperasi. ”Jika itu terjadi akan mengganggu operasional perusahaan,” kata Inu.

Serikat Pekerja Nasional Provinsi Banten juga akan mengirimkan 1.000 orang anggotanya ke Jakarta. Beberapa tempat yang akan mereka datangi, antara lain Kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Dewan Perwakilan Rakyat.

Menurut Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Daerah Serikat Pekerja Nasional Provinsi Banten Puji Santoso, ada lima tuntutan yang akan mereka usung, yaitu menuntut pencabutan sistem kontrak atau outsource dan pemberian upah layak bagi buruh.

Peringatan Hari Buruh di Banten dipusatkan di Alun-alun Barat, Kota Serang. Ditargetkan 10.000 buruh dari seluruh Banten akan hadir. Jalur jalan menuju Alun-alun Serang juga akan ditutup dari pukul 06.00 hingga 13.00.

Sekitar 500 buruh dari sejumlah serikat pekerja di Bekasi Raya juga siap berdemonstrasi di Jakarta. Sementara 500 orang lainnya berdemonstrasi di Bekasi.

Aliansi buruh se-Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, juga berencana mendatangi Jakarta. Selain berencana berunjuk rasa ke Jakarta, menurut Kepala Kepolisian Metro Tangerang Kabupaten Komisaris Besar Wahyu Widada, para buruh juga akan memperingati Hari Buruh dengan melakukan penanaman pohon di wilayah Serang.

Apabila terjadi pelanggaran, kepolisian akan meminta pertanggungjawaban dari masing-masing koordinatornya.

Hindari konsentrasi massa

Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Royke Lumowa mengingatkan pengguna kendaraan untuk menghindari titik konsentrasi unjuk rasa karena akan ada penutupan jalur, seperti di sekitar Istana Merdeka, Bundaran HI, Monas, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Kantor Jamsostek. ”Terutama pada hari Minggu sekitar pukul 10.00. Untuk itu, kami sudah menyiapkan 1.150 personel lalu lintas,” ujarnya.

Kepala Bidang Operasi Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sujarno menuturkan, pihaknya masih menyiapkan kekuatan untuk pengamanan dan pengaturan lalu lintas.

Pendataan kos

Seiring maraknya teror bom dan paket mencurigakan setelah kejadian bom buku pertengahan pada Mei lalu, pendataan penghuni kos dan kontrakan juga diperketat. Para lurah dan camat diminta semakin sering turun ke lingkungan masing-masing mengenal warganya.

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Fatahillah mengharapkan pamong kecamatan hingga RT dapat mengetahui aktivitas warga masing-masing dan segera mengambil tindakan bila ada sesuatu yang mencurigakan.

”Ketua RT dan RW selaku ujung tombak pemerintah harus jeli dan serius memantau setiap rumah kos dan kontrakan. Data setiap pendatang baru yang tinggal di rumah kos dan kontrakan agar kita bisa memantau dan mengenal satu sama lain,” ujar Fatahillah, Jumat.

Warga diminta membantu petugas kelurahan dalam pendataan warga. Yang menemukan aktivitas mencurigakan di wilayahnya agar segera melaporkannya ke kelurahan. Kegiatan sistem keamanan lingkungan (siskamling) di lingkungan juga diharapkan bisa dihidupkan lagi. Kemarin sore, paket mencurigakan ditemukan di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Namun, setelah dicek, paket tersebut bukan bom.

(GAL/NDY/CAS/BRO/ART/PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Whats New
Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

Whats New
Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

Whats New
Obligasi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan

Obligasi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Rabu 22 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Rabu 22 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 22 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 22 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com