Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yani, Pramugari Merpati Tampak Bingung

Kompas.com - 08/05/2011, 14:08 WIB

SIDOARJO, KOMPAS.com - Pramugari Merpati Airlines Sumayani yang ikut menjadi korban jatuhnya pesawat Merpati di perairan Kaimana, Papua, dikenal oleh tetangga sekitar rumahnya di perumahan Pondok Candra, Sidoarjo, Jatim, sebagai sosok pendiam.

Salah seorang satpam perumahan Budi S, Minggu (8/5/2011), mengatakan, Sumayani memang dikenal sebagai sosok pendiam dan tidak banyak berhubungan dengan tetangga sekitar. "Orangnya memang pendiam dan tidak banyak bergaul dengan tetangga sekitar yang lain," katanya.

Ia mengemukakan, sekitar dua hari sebelum kecelakaan itu terjadi, korban juga tampak bingung dan kelihatan seperti yang murung. "Kami melihat, sebelum peristiwa nahas itu terjadi, Sumayani sempat keluar masuk rumahnya tanpa alasan yang jelas," katanya.

Ia menjelaskan, saat ini kondisi rumah Sumayani yang ada di Jalan Jeruk Barat nomor 47, komplek perumahan Pondok Candra, Sidoarjo, masih tampak tertutup dan sepi.

Sejak kepergian Sumayani menjalankan tugas sebagai Pramugari Merpati dua hari lalu, rumah Sumayani kosong. "Suaminya, Rano Adi sedang berada di Semarang menjalankan tugas rutinnya sebagai karyawan sebuah asuransi," katanya.

Ia menambahkan, meski kesehariannya dikenal sebagai sosok pendiam, namun kepergiannya dua hari yang lalu itu dirasakan cukup aneh. "Tidak seperti biasanya, sebelum berangkat kerja, Sumayani tampak bingung keluar masuk rumah sebelum akhirnya meninggalkan rumah untuk tugas penerbangan ke Papua," katanya.

Sumayani, kata dia, selalu datang ke rumahnya di Perumahan Pondok Candra Indah saat dirinya lepas dinas usai bertugas menjadi pramugari. Hingga kini, sejumlah tetangga dan pengurus Rukun Tetangga (RT) tempat tinggal Sumayani belum tahu Jenazah Sumayani akan dimakamkan dimana.

"Karena hingga kini, tidak ada satupun pihak keluarga yang berada di rumah itu dan juga kondisi rumah yang dalam keadaan tertutup," katanya.

Ia menambahkan, begitu mendapatkan laporan kalau Sumaryani meninggal dalam kecelakaan jatuhnya pesawat Merpati di Perairan Kaimana Papua, kini rumah Sumayani mendapatkan penjagaan ekstra dari petugas keamanan setempat.

Sumayani adalah anak sulung pasangan Suratmi dan Samin (alm). Ia menikah tahun 2006 namun hingga kini belum dikaruniai anak. Ia bergabung di Merpati Airlines sebagai pramugari sejak tahun 2002. Menurut Trisnanto yang menjadi juru bicara keluarga, pihaknya tak mendapatkan firasat apapun sebelum peristiwa terjadi.

"Kami tahu secara resmi sekitar jam 18.30, setelah ada utusan dari pihak Merpati. Mereka datang selain memberi kabar juga menyampaikan duka cita," kata Trisnanto.

Pesawat Merpati Nusantara MA-60 jatuh dari ketinggian 15.000 kaki ke laut di dekat Bandara Kaimana, Provinsi Papua Barat, Sabtu (7/5/2011) sekitar pukul 14.00 WIT, diduga akibat cuaca buruk. Jatuhnya pesawat yang terbang dari Sorong menuju Kaimana tersebut menewaskan seluruh penumpang yang terdiri dari enam kru pesawat, 18 penumpang dewasa, satu anak-anak, serta dua bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

    Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

    Whats New
    Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

    Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

    Whats New
    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    Whats New
    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Whats New
    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

    Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

    Whats New
    Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

    Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

    Whats New
    BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

    BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

    Whats New
    Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

    Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

    Whats New
    Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

    Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

    Whats New
    Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

    Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

    Whats New
    Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

    Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

    Whats New
    SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

    SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

    Whats New
    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

    Whats New
    Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

    Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com